YOONMIN

443 50 26
                                    






"Kok belum siap?"

"Gak jadi ikut. Mini gak hubungi Kookie. Kookie sebel."

"Mungkin Jiminnya masih sibuk sayang. Ayo siap-siap gak enak kalau telat nanti."

"Emangnya ada acara apa sih?"

Seokjin menghampiri kelinci kecilnya yang tengah duduk bersila di atas tempat tidur sambil merangkul boneka alpaca yang Seokjin belikan bulan lalu sebagai hadiah kepulangannya. Sedari tadi Seokjin lihat, Jungkook hanya diam memandangi foto dirinya bersama satu-satunya sahabat yang ia punya. Rindu pasti iya. Tapi Jungkook terlalu gengsi karena menurutnya Jimin sudah tak perhatian lagi dengannya.

Buktinya saja Yoongi yang pertama tau tentang kepulangan Jimin dari Paris sementara Yoongi juga yang menghubungi Seokjin untuk mendatangi sebuah acara. Acara yang sepertinya Jimin buat untuk merayakan kembalinya ia ke tanah air.

"Jimin pasti sibuk Kook. Itulah sebabnya Yoongi yang menghubungi kakak. Jimin dan Yoongi akan melangsungkan pertunangan hari ini."

"Hah?"

Jungkook terkejut bukan main. Matanya melotot hebat dan mulutnya menganga cukup lebar.

"Kok bisa?"

"Ya... bisa?"

"Ih kesel! Ya udah ayo cepet berangkat kakkk. Mau beli kado dulu!"

"Iya boleh."

Jungkook segera berdiri dan diraihnya dompet yang ia letakkan di atas meja rias kecil dekat lemari pakaian. Segera setelahnya ia berjalan cepat menuju pintu. Namun Jungkook melihat Seokjin tetap bergeming di tempatnya.

"Kak ayo!"

"Dengan pakaian seperti itu?"

Ah. Benar juga. Jungkook kan belum berganti pakaian. Ya, bodoh sekali. Seokjin tertawa gemas dan berjalan menuju pintu kamar Jungkook. Mengusap lembut surai hitam milik kekasihnya dan menata poni depan yang sengaja Jungkook panjangkan agar terlihat semakin cantik katanya.

"Jangan terlalu heboh dandannya. Kamu udah cantik bahkan tanpa riasan."

Blushhhh.....

Mata Jungkook bergerak gusar. Ia tersenyum malu tak berani menatap yang lebih tua. Apa kaka- upss.. kekasihnya ini sedang menggodanya?

"Bocil malu ya? Hahaha. Kakak tunggu di luar sambil pesan taksi. Jangan lama-lama ya!"

Masih setia menunduk namun kepala ia anggukkan pelan. Setelah Seokjin pergi barulah Jungkook menutup pintu dan mengambil boneka alpaca dengan kasar lalu meninjunya asal.

"Ih!! Suka banget godain Kookie! Malu!!! Malu malu malu!!!! Aaaaaa!!"

"Kookie! Kenapa teriak-teriak?"

"Ha? Eh enggak kak. Ada kecoa."

"Oh ya udah jangan dipukul nanti ada cacingnya! Digiring keluar jendela aja ya!"

"I-iya kak."

Ia pun tersenyum girang hingga dua gigi kelincinya menyembul dan lesung pipi terlihat jelas. Manis. Seperti gulali. Author saja sampai ngilu lihatnya.






***

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya Jungkook selesai merias wajahnya. Dengan pakaian casual, atasan kaos putih dilapisi jaket jeans dari brand ternama, satu-satunya pakaian branded yang ia punya. Itupun hadiah yang diberikan agency atas kerja kerasnya selama Tour. Tak lupa celana jeans dengan warna senada. Rambut yang sedikit keriting dan poni yang dibiarkan menutup dahinya membuat Jungkook terlihat sangat-sangat-sangat cantik. Huft... bagaimana bisa ya? Dia lelaki tapi secantik itu? Ckckcckckcck...

Stay With You ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang