12. Autoimun

2.1K 114 13
                                    

Suasana kamar Kinar yang biasanya selalu temaram di jam tidurnya kini terlihat terang benderang. Lantainya penuh gunpalan dan lembaran kertas dengan halaman acak yang dilemparkannya begitu saja. Untuk meja rias dan ranjangnya jangan ditanya lagi.

Sementara si empunya termenung memeluk lutut dengan wajah frustasi.

—Autouimun adalah kelaianan dimana sel pertahanan tubuh membunuh sel-sel normal dan sangat mematikan.

—Penyumbang terbesar kematian abad modern adalah kelainan Autoimun yang menyerang kekebalan tubuh.

—Komplikasi lanjutan berupa gagal jantung, liver, ginjal dan kelainan otot serta tulang. Kerusakan saraf dan mati otak adalah akhirnya.

—Sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit Autoimun.

—Stadium lanjut, hanya bergantung pada obat untuk meringankan gejala.

Dan masih banyak lagi artikel yang jumlahnya ratusan dengan keterangan serupa. Kinar sampai stress sekali membacanya. Matanya terasa perih karena terus-terusan membaca hingga berjam-jam lamanya tetapi hatinya tidak juga tenang.

Bagaimana mungkin Langit tega menyembunyikan semua ini?

Suara dering ponsel miliknya yang berada tidak jauh dari ujung ranjang akhirnya membuat Kinar sedikit memiliki harapan. "Halo, Ta. Gimana?"

"Inget ya janji lo buat traktir gue. Sampe gue bela-belain ini ngemis ke Mas sepupu gue yang di PLH. Awas lo ngilang abis ini."

Kinar memejam untuk menyabarkan diri. "Iya, nggak janji lagi tapi kali ini gue bersumpah!"

"Oke, jadi gini. Menurut riset nya Mas sepupu gue, Autoimun tuh penyakit yang serius. Belum ada obatnya sampai sekarang. Tapi—" jeda cepat tersebut langsung menghentikan protes Kinar. "Jangan dipotong dulu. Menurut Mas gue, selama gejalanya ditekan dan si pengidap nggak aneh-aneh dalam artian menjaga pola hidup sehat ada kemungkinan juga penyakitnya bisa ditekan."

"Maksud lo? Tadi katanya nggak bisa disembuhin?"

"Ck, makanya dengerin baik-baik. Nggak bisa disembuhin bukan berarti nggak ada cara buat pengidapnya bisa hidup kaya orang normal, kan?"

"Jelasin."

"Penyakit ini tuh unik, gue analogikan di dalam tubuh lo tuh punya sejenis pasukan kaya tentara yang bertugas buat ngelindungin tubuh lo dari intervensi luar ex kuman, bakteri, virus dan kawanannya. Pokoknya jagain lo biar nggak gampang sakit. Nah, buat pengidap Autoimun ini justru para tentara ini yang nyerang tubuhnya sendiri. Mereka salah ngenalin sel di tubuh sebagai virus atau bakteri makanya dibabat habis."

Kinar sudah membaca puluhan jurnalnya semalaman ini dan memang penjelasan dari Pelita ini yang paling mudah dipahaminya. Walaupun rasanya Kinar jadi sangat ingin membunuh para tentara ini yang sampai menyakiti sel baik di tubuh Langit.

"Apa nggak bisa dikeluarin aja itu si sel jahatnya?"

"Lo pikir semudah potong bagian yang lo nggak suka dalam tubuh terus beres?! Ini sel kekebalan tubuh woii... i mean, kita nggak bisa prediksi posisinya dimana aja diantara miliaran jumlah sel di tubuh kita. Dia juga nyerangnya nggak pandang bulu, dekat jantung dia serang jantung, dekat liver dia bobol itu sampai disfungsi. Gitu terus sampai pengidapnya berakhir dengan komplikasi serius."

Membayangkannya saja membuat Kinar menggigil ketakutan. "Terus gue harus apa dong? Orang ini penting banget buat gue..."

"Siapa sih? Gue masih nggak boleh tahu siapa orangnya yang sampai buat lo neror gue malem-pagi buta begini?"

Istri Untuk Mas Langit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang