Zhang Zou dan Gu Thong Kecil

226 33 2
                                    

Pikiran Arum juga melayang. Tangannya menopang dagu, matanya menatap langit yang semakin gelap. "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika Raja Zhang sedang baik. Rupa yang rupawan, berkuasa, baik hati pula. Uuuh, dia itu suamiku loh sekarang. Tidak rugi juga rupanya."

Tzu Yang menaikkan sebelah bibirnya. "Cih, mimpimu itu dia bisa jadi baik. Hatinya sudah dibekukan, tidak akan ada yang bisa mencairkannya. Katanya dulu pernah mencair karena dia telah jatuh cinta pada seorang gadis, namanya Xue Xing, yang sekarang menjadi istri Pangeran Gu Thong. Tapi setelah ditinggal oleh Putri Xue Xing, dia begitu patah hati dan dendam. Disitulah gurunya datang kembali, dia memasukkan hawa gelap pada hati Raja Zhang dan membuat hatinya beku kembali."

Mendengar kata pernah mencintai, Arum cukup terkejut. "Jadi dia memiliki mantan kekasih? Dia pernah mencintai seorang gadis?"

Tzu Yang mengangguk. "Katanya begitu. Dia sangat-sangat mencintai gadis itu. Mungkin sampai kini, jika hatinya cair kembali, yang dia cintai adalah gadis itu."

Entah mengapa rasanya dada Arum tidak enak. Dia mengusap dadanya pelan.

Tzu Yang menghela nafas. "Itulah mengapa jika kita sedang diberi ujian oleh Tuhan, kita tidak boleh marah, dendam, ataupun putus asa. Karena kalau hati kita diselimuti oleh tiga rasa itu, maka jin, setan, atau semacamnya mudah masuk ke dalam hati kita. Hati kita pun jadi beku. Lama kelamaan kita akan berubah menjadi buruk. Itulah mengapa ada orang baik yang bisa berubah menjadi jahat."

Arum melirik ayahnya. "Kau berbicara soal Tuhan. Memangnya siluman memiliki agama?"

Tzu Yang melotot. "Kiramu aku ini bodoh atau apa? Ya jelas punya. Saat aku ke Nusantara, aku yang tersesat dalam kesesatan dunia pun menemukan kebenaran. Aku pun percaya akan adanya Tuhan."

Mendengar Tzu Yang ke Nusantara, ia penasaran mengapa ia bisa menjadi anak Tzu Yang. "Oh ya, kan kau adalah ayah kandungku. Lalu bagaimana ceritanya kau bisa mengenal ibuku? Dan bagaimana bisa aku malah diakui sebagai anak dari ayah Gunta?"

Tzu Yang pun menceritakan kisah hidupnya dengan singkat.

Tzu Yang berusia 18 tahun kala itu. Tiba-tiba temannya yang seorang iblis naga hitam datang ke goa nya dengan luka di sekujur tubuh. Ia teramat terkejut. Sudah satu tahun lebih ia tidak bertemu dengan Hu Zhao.

"Hu Zhao? Ada apa denganmu?"

Tubuh Hu Zhao sudah bersimbah darah. Dari mulutnya mengeluarkan banyak darah. Tzu Yang segera mendudukkan Hu Zhao dan membuatnya setengah berbaring. Ia memegangi punggung Hu Zhao, sedang bahunya ia jadikan sandaran untuk kepala Hu Zhao. "Ada apa denganmu? Katakan padaku?"

"A-aku ... Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskan. Huft ...." Hu Zhao sudah kesulitan berbicara, nafasnya tersenggal-senggal.

Tzu Yang panik. "Tidak. Kau harus segera diobati. Jangan banyak bicara, aku akan mengobati dirimu."

Sebelum ia bergerak, Hu Zhao memegang tangan Tzu Yang. "Tidak. Aku tidak ingin membuatmu mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan aku. Aku ... Huft ... Aku tidak ingin membu-uhukh!" Hu Zhao muntah darah.

"Tidak. Kau harus aku obati." Hu Zhao adalah sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri. Ia tidak ingin kehilangan Hu Zhao.

Hu Zhao menggeleng lemah. "Aku hanya punya satu permintaan. A-aku ... Aku menghamili Chen Jin Fei."

Seketika itu mata Tzu Yang melotot lebar. "Apa? Kau gila?" Ia tahu bahwa Hu Zhao dan Chen Jin Fei masih saling mencintai. Namun karena Kaisar Wei melamar Jin Fei pada keluarga wanita itu, maka terpaksa wanita itu meninggalkan Hu Zhao. Ia tidak menyangka keduanya menjalin hubungan lagi.

"Kau tahu, itu bisa membahayakan nyawa Jin Fei dan anakmu!"

Hu Zhao malah tersenyum. "Aku tahu. Ta-tapi dia yang memulai 8 bulan lalu."

"Jadi, Kaisar Wei yang membuatmu seperti ini?" Tzu Yang sudah berapi-api. Jika itu benar, ia berjanji akan membunuh Kaisar muda itu.

Hu Zhao menggeleng. "Bukan. Sudahlah. Aku tidak bisa menjelaskan. Anakku sekarang 7 bulan dalam kandungan Jin Fei. To-tolong jika anak itu lahir, kau jaga dia, dengan cara apapun."

Setelah mengatakan itu, Hu Zhao benar-benar menutup mata untuk selamanya. Ia sungguh terpukul. Di samping itu, ia juga bertanya-tanya siapa yang telah membuat Hu Zhao yang berkekuatan tinggi menjadi seperti ini. Jelas, orang itu bukan orang sembarangan.

Setelah hari itu, Tzu Yang langsung mendatangi istana Banfai. Saat itulah ia tahu bahwa Jin Fei masih berada di dalam istana selir, namun dia menjadi tahanan rumah. Katanya, setelah Jin Fei melahirkan, Jin Fei akan dipindahkan ke penjara bawah tanah yang ada di belakang istana.

Dan tidak Tzu Yang sangka, besarnya cinta Kaisar Wei pada Jin Fei membuat Kaisar Wei menerima anak Hu Zhao dan Jin Fei dan menganggapnya sebagai anak kandung sendiri. Namun walaupun demikian, karena semua tahu bahwa anak itu bukan anak kandung Kaisar Wei, anak tersebut tidak bisa mendapat marga Wei, melainkan menggunakan marga ibunya, yakni Chen. Kaisar Wei pun memberi nama anak Hu Zhao dengan nama Chen Zhang Zou.

Setelah Chen Zhang Zou lahir, Tzu Yang masuk ke istana Banfai dan melamar menjadi pengasuh pangeran anak selir Chen Jin Fei. Karena Tzu Yang memiliki wajah tampan, hangat, dan juga baik, akhirnya ia terpilih.

Tzu Yang mengurus dua anak selir Jin Fei, yakni Wei Gu Thong, dan anak Hu Zhao yakni Chen Zhang Zou. Usia dua anak itu berselisih 3 tahun. Karena Gu Thong masih sangat kecil, dia tidak tahu apa-apa, yang dia tahu, Zhang Zou adalah adik kandungnya yang lucu dan menggemaskan, sehingga dia sangat menyayangi Zhang Zou.

Keduanya tumbuh dengan baik dibawah pengawasan dan asuhan Tzu Yang. Sebenarnya dalam masa pengasuhan, banyak kejadian aneh yang terjadi pada Zhang Zou. Anak itu hampir tidak bisa mengendalikan kekuatan bawaan lahirnya. Saat itulah Tzu Yang tahu bahwa Zhang Zou menjadi keturunan iblis naga hitam murni. Sungguh ini jarang terjadi. Untuk menghasilkan keturunan iblis naga murni, iblis naga harus menikahi iblis naga lagi. Mulai saat itulah Tzu Yang diam-diam mengajari dan menahan kekuatan Zhang Zou.

Zhang Zou dan Gu Thong sangat akrab. Keduanya saling sayang, terutama Gu Thong. Dia menjadi bersikap lebih dewasa demi menjadi sosok ibu untuk Zhang Zou. Sungguh, Tzu Yang sangat terharu. Namun semuanya berubah drastis setelah Zhang Zou berusia 10 tahun. Kejadian tak terduga terjadi, bahwa tidak terbayangkan juga oleh Tzu Yang.

Hari minggu pagi itu ia mencari Zhang Zou yang entah ada di mana. Biasanya pada minggu pagi Zhang Zou akan duduk bercanda bersama Gu Thong sebelum menjenguk ibu mereka yang ada di penjara. Namun pagi ini ia tidak tahu Zhang Zou ada di mana. Ia pun bertanya pada guru pedang Zhang Zou, yakni Tao Fang.

"Aku tidak melihatnya. Sudah seminggu aku tidak bertemu dengan Pangeran Zhang Zou. Dia absen dari pelajaran pedang tiga kali berturut-turut. Kata Pangeran Gu Thong, dia kurang enak badan. Memangnya dia tidak ada di istana Pangeran?"

Tzu Yang mulai khawatir. "Tidak, Paman. Aku tidak tahu dia ke mana."

"Apakah dia keluar istana lagi?" Tao Fang curiga Zhang Zou kembali menyelinap keluar istana. Terakhir, pangeran kecil itu ditemukan sedang bermain sendiri di pinggir sungai kecil dekat hutan.

Tzu Yang mengangguk. "Benar. Mari."

Ia dan Tao Fang pun mencari keluar istana. Mereka berpencar. Sampai tiga jam kemudian, tiba-tiba ia merasakan aura aneh. Aura kegelapan yang tiba-tiba menguar. Aura aneh itu bercampur dengan aura kekuatan iblis naga hitam.

"Zhang Zou!" Ia segera memejamkan mata. Mencari asal aura tersebut.

Beberapa detik kemudian, ia membuka mata dan terkejut juga tak percaya. "Zha-Zhang Zou!" Secepat kilat ia menghilang. Ia bergegas ke tempat Zhang Zou berada.

Jangan kemana-mana permirsah kuh. Masih adah kelanjutannyah yah. Jangan diskip biar gak kebingungan nantinyah. Okeh baibieh?

Hari ini satu episode dulu yes.

Queen Of King Zhang's Heart Where stories live. Discover now