Alasan Tzu Yang Pergi

214 31 2
                                    

Secepat kilat ia muncul di dalam sel penjara bawah tanah. Ia menyambar Zhang Zou dan menekannya di dinding.

"Sadarlah, Zhang Zou!" bentaknya.

Ia tidak ingin membuat Zhang Zou menyesali perbuatannya ini seumur hidup. Sudah cukup Zhang Zou membunuh ibu kandungnya sendiri, jangan sampai Zhang Zou membunuh kakaknya yang sangat dia sayangi.

Sambil menahan Zhang Zou, sungguh dalam hati ia sangat terpukul. Bagaimana bisa Zhang Zou membunuh ibu kandungnya sendiri? Bagaimana bisa jiwa iblisnya Zhang Zou menguasai Zhang Zou? Jika jiwa iblis telah menguasai, maka Zhang Zou selamanya akan seperti iblis, tidak memiliki hati nurani sama sekali.

"Jangan biarkan jiwa iblismu melenyapkan kemanusiaanmu!" Ia membentak, namun hatinya terasa sakit.

"Paman?"

Mendengar Gu Thong memanggilnya, ia melirik ke belakang sekilas. Tidak, Gu Thong tidak boleh melihat ini terlalu lama. Ia pun membawa Zhang Zou pergi menghilang.

* * * *

Tzu Yang membawa Zhang Zou ke goa tempat dulu ia berdiam diri.

"Sadarlah, Zhang Zou!" Tzu Yang mengguncang bahu Zhang Zou, mencoba menyadarkan Zhang Zou.

Mata Zhang Zou masih merah menyala, tatapannya masih dingin, kosong, dan tajam. Beberapa detik kemudian, barulah mata Zhang Zou kembali seperti semula, dan tubuhnya melemas.

Sebelum tubuh Zhang Zou jatuh ke tanah, Tzu Yang lebih dulu menahan tubuh Zhang Zou. Ia membawa Zhang Zou untuk duduk di batu besar. "Zhang Zou?"

Zhang Zou menoleh. Tiba-tiba air mata menggenang di mata bermanik hitam itu. "Pa-paman? Apa yang telah aku lakukan tadi? Mengapa ...." Zhang Zou mengangkat kedua tangannya. Telapak tangannya penuh darah, bahkan mengalir ke lengannya. "A-apa yang ...."

Zhang Zou tidak sanggup untuk berbicara lagi. Bayangan bagaimana ia membunuh ibunya sendiri seperti sebuah mimpi terburuk dalam hidupnya. Ia tidak sanggup menerima fakta ini. Fakta bahwa ibunya meninggal saja ia sudah tidak sanggup, apalagi pelakunya adalah dirinya sendiri. Bahkan rasa sakit hati yang Pangeran Gu Thong rasakan tidak sebanding dengan apa yang Zhang Zou rasakan.

Bugh! Zhang Zou memukul dadanya sendiri. "Aku tidak pantas hidup. Aku tidak pantas hidup!!" Zhang Zou memukul dadanya berkali-kali dengan sangat kuat.

Sebelum Zhang Zou melukai dirinya sendiri, Tzu Yang menangkap dan menahan tangan Zhang Zou. "Jangan begini Zhang Zou!"

Zhang Zou menangis histeris dan tersedu-sedu. "Aku pembunuh! Aku membunuh ibuku sendiri!"

"Kau melakukannya karena tidak sadar, Zhang Zou!" Tzu Yang harus berteriak karena jika tidak, mana mungkin Zhang Zou bisa mendengar.

"Mau sadar atau tidak sadar, aku pembunuhnya! Jika tidak ada Paman, mungkin aku juga sudah membunuh kak Gu Thong. Dan jelas aku mengingatnya! Aku mengingat bahwa aku pembunuh ibuku, Paman ...."

Tidak bisa dibendung lagi, Tzu Yang pun meneteskan air mata. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Zhang Zou. Ibunya mati, dia pembunuhnya, dan dia membunuhnya dengan sangat kejam dan sadis. Siapa yang bisa menahan itu?

"Aku tahu perasaanmu, Zhang Zou. Kita harus mencari tahu ada apa denganmu. Aku yakin ada yang salah."

Walaupun sudah coba ditenangkan dan berpikir jernih, Zhang Zou tetap terpukul dan terus menyalahkan diri sendiri. Bahkan Zhang Zou sempat ingin bunuh diri. Zhang Zou benar-benar depresi.

Oleh sebab itu, Tzu Yang tidak memiliki pilihan lain. Menggunakan kekuatannya yang hanya dimiliki oleh iblis naga putih, Tzu Yang menghapus ingatan Zhang Zou.

Queen Of King Zhang's Heart Where stories live. Discover now