Raja Zhang Malu-malu

238 34 4
                                    

Kalau ada yang merasa de javu sama adegan ini, ini bukan diulang ya. Tapi karena revisi, jadi posisi adegan ada yang diubah. Dan kali ini juga ada perubahan dalam adegan. Pasti lebih seru deh dari pada sebelum direvisi.

Hari sudah malam, Raja Zhang sejak tadi duduk bersila di atas tanah. Ia terus berusaha mencari keberadaan Arum, namun terus menerus gagal. Sekarang ia membuka mata, alisnya berkerut.

"Sepertinya apa yang Huang Shong katakan benar. Tapi jika benar orang itu adalah Paman Tzu Yang, dari mana saja dia? Guru bilang kemungkinan paman Tzu Yang telah mati. Jika dia tidak mati dan baru kembali dari suatu tempat, mengapa dia tidak menemuiku terlebih dahulu? Dan mengapa dia menculik Arum?"

Berbagai macam pertanyaan muncul di kepala Raja Zhang. "Tidak. Belum tentu juga sosok itu adalah paman Tzu Yang, bisa saja itu adalah iblis naga putih lain. Iblis naga putih juga memiliki ciri-ciri yang mirip dengan paman Tzu Yang."

Raja Zhang menghela nafas. "Baiklah. Aku akan mengerahkan seluruh kekuatanku."

Raja Zhang tidak bisa menahan lagi rasa penasaran akan sosok itu, juga ia khawatir Arum akan dibawa jauh entah kemana. Ia harus segera menemukan Arum.

Raja Zhang mengikat kudanya di pohon. Jika tidak diikat, ia yakin kudanya itu akan melarikan diri setelah melihat apa yang ia lakukan. Setelah mengikat kudanya, Raja Zhang berdiri tegak. Ia menarik nafas dalam dan dengan pikiran yang tenang, ia memejamkan kata.

Pada saat itulah asap hitam mulai membubung dari bawah kaki Raja Zhang hingga akhirnya sampai diujung kepala. Benar dugaan Raja Zhang, kuda hitamnya meringkik dan memberontak. Angin kencang datang dan menggoyangkan pepohonan di sekitar. Pada detik berikutnya, Raja Zhang membuka mata.

Tampilan mata Raja Zhang tidak lagi memukau. Manik matanya telah berubah menjadi manik mata naga berwarna hitam pekat dengan sinar api di tengahnya. Raja Zhang menggerakkan tangan singkat. Dari tangannya itu muncul bola api lalu bola api tersebut mengambang di udara.

"Cari Arum!"

Secepat kilat, bola api tersebut melesat pergi.

Kembali pada Arum dan Tzu Yang, Tzu Yang telah membawa Arum turun ke tanah. Sekarang Tzu Yang sedang duduk berselonjor kaki, sedang pahanya menjadi bantalan Arum yang sedang tertidur. Mereka tengah menghangatkan diri dengan api unggun. Sebelah tangan Tzu Yang mengusap kepala Arum, agar Arum bisa tidur dengan nyaman.

Sedang mengusap kepala Arum, tiba-tiba ia merasa ada sesuatu, ia menoleh ke belakang.  Dari arah belakang, ia bisa merasakan ada kekuatan luar biasa yang sedang mengarah kemari. Tidak salah lagi, aura kekuatan itu pasti kekuatan iblis naga hitam. Cepat-cepat ia membangunkan Arum.

"Arum, bangun!"

Tidak memiliki waktu, Tzu Yang membangunkan tubuh Arum secara paksa. Tentu saja Arum langsung terbangun dan mengeluh.

"Aku masih mengantuk, Ayah. Tidak bisakah ayah membiarkan aku tidur sebentar lagi?"

Tzu Yang memperbaiki posisi tangannya yang menyangga punggung Arum. "Raja Zhang sedang mencarimu dan kini menggunakan kekuatannya untuk melacak keberadaanmu. Lebih baik kita pergi sekarang."

Arum yang baru bangun dari mimpi indah tidak bisa langsung bangun sehingga Tzu Yang yang harus membopongnya lagi. "Ayah bilang dia sebenarnya tidak jahat. Mengapa aku harus takut?" Arum berbicara seperti orang mabuk karena masih mengantuk.

Tzu Yang berdecak. "Tapi sekarang dia sedang tidak baik. Bisa saja dia membunuhmu tanpa ragu-ragu. Dia-"

Belum sempat membawa Arum terbang, bola api Raja Zhang sudah lebih dulu tiba dan menabrak Tzu Yang. Bola api tersebut menabrak punggung Tzu Yang, membuat Tzu Yang terpental, dan Arum jatuh ke tanah.

Queen Of King Zhang's Heart Onde histórias criam vida. Descubra agora