2

766 104 4
                                    

Seokjin tidak suka makanan penjara, dan ia menyingkirkan lauk yang ada di atas piringnya dan tidak menghabiskan nasi yang sudah disiapkan untuknya.

"Hyung, apa aku bisa menghabiskan makananmu?" Jungkook tersenyum dan Seokjin menatapnya dengan malas, ia mendorong piringnya tanpa berkata apa-apa, Jungkook mengerti dengan isyaratnya, ia membersihkan isi piring milik Seokjin, pemuda itu makan dengan lahap dan cepat. Menghabiskan makanan dengan rakus.

"Selera makannya sangat baik, sangat berbeda denganmu, pantas saja tubuhmu sangat kurus Nak"

Jaemin mengejek Seokjin dan pria besar itu mengeringai setelah menyeruput habis  kuah sup dari mangkuk makannya. Ia sudah menambah porsi makanannya sebanyak tiga kali.

Setelah makan malam, semua tahanan diarahkan untuk kembali ke sel masing-masing, Jungkook berdiri mendekat di samping seokjin, ia berdiri di belakang punggung lebar pemuda itu,

Seokjin menyadari tatapan sinis dan berbahaya dari sekelompok bedebah yang dipimpin oleh Tahanan 1113. Jungkook secara alami berlindung di belakangnya. Tatapan mereka berusaha mengintimidasi dan mengancam Jungkook setiap saat. Sudah mencari rahasia umum bahwa mereka mengincar Jungkook sejak awal, tahanan 1997 sangat menarik perhatian semua tahanan yang mesum dan bajingan.

Seokjin melihat Jungkook yang berjalan mengendap-endap ke depan closet, pemuda itu masih malu dan ia memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya saat melorotkan celananya, tapi ia sangat terkejut ketika menyadari bahwa Seokjin belum tidur.

"Oh!hyung! Kamu belum tidur!"

Seokjin segera berbalik, punggungnya membelakangi Jungkook. Jungkook tersenyum dan ia merasa lega karena Seokjin sangat mengerti bahwa ia masih merasa canggung dan malu karena pipis di dalam closet yang tidak memiliki sekat untuk menjaga privasi.

"Kamu tidak bisa terus-terusan menahan kencingmu, nanti kamu bisa sakit" Seokjin berbalik lagi saat ia mendengar suara siraman air yang deras dan Jungkook sudah selesai dengan urusan kencingnya, 

"I-iya, hyung..tapi..aku masih malu"

"Di penjara tidak ada privasi, jadi kamu harus terbiasa"

"Iya hyung  aku mengerti"

"Kenapa kamu memanggilku hyung berapa umurmu?"

"21 tahun.."

Seokjin melihat wajah gugup Jungkook dan pemuda itu masih menundukkan wajahnya. "Hyung sendiri?"

Seokjin tidak menjawab ia kembali menarik bantalnya dan memperbaiki posisi tidurnya, ia selalu bersikap dingin dan cuek terhadap Jungkook. Lagi-lagi mengabaikan pertanyaan Seokjin.

Jaemin mendengkur keras dan tidur dengan merentangkan tangan dan kakinya yang panjang, tubuh besarnya terlihat hampir tidak muat di ranjang sempit yang disediakan di dalam sel, pria paruh baya itu bertelanjang dada dan ia sangt mudah kepanasan.

Jungkook harus terbiasa dengan dengkuran Jaemin yang menyiksa, sejauh ini Jungkook tidak akan mengeluh karena tahanan 1119 selalu bersikap baik kepadanya, ia sangat terkejut karena pria yang terlihat garang itu ternyata sangat humoris dan juga baik.

Jungkook melamun dan duduk di depan teralis sel, ia duduk sambil memeluk lututnya dan diam selama lima menit, pandangannya menerawang jauh dan ia tersesat dalam pikirannya sendiri

"Kamu tidak bisa tidur?"

Seokjin tiba-tiba bersuara dan jungkook tidak menyangkah bahwa pemuda itu akan mengajaknya mengobrol lebih dulu.

"I-iya hyung"

"Lama-lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan suara dengkuran berisik dari paman bodoh itu"

Standing Next to YouWhere stories live. Discover now