26

430 75 29
                                    


Jungkook merasakan tubuhnya rileks saat otot-ototnya yang tegang menyentuh air hangat selama beberapa menit, ia berendam di dalam bathtub dan saat ia memejamkan mata perlahan dan mulai melamunkan tentang masa lalu keluarganya yang pahit, dan pikirannya kembali menjadi keruh.

Ia gelisah sejak kemarin, ia bahkan kesulitan saat memejamkan matanya malam ini, berendam air hangat hanya membuatnya rileks sebentar, setelah itu pikirannya kembali menjadi kusut dan wajah ayahnya muncul dan menerornya lagi.

Jungkook masuk ke dalam kamar dan berganti piayama baru, ia berbaring di samping Seokjin dan memeluknya dengan erat, lima belas menit kemudian Seokjin terbangun karena gangguan dari Jungkook yang terus mengelus wajahnya berulang kali.

"Sayang, kamu belum tidur?" Seokjin melirik jam digital di atas nakas, pukul 01.00 pagi dan Jungkook masih terjaga di sampingnya.

"Aku tidak bisa tidur"

"Masih memikirkan ayahmu?"

"Iya..yeobo.."

Jungkook cemberut, tangannya berhenti mengelus pipi Seokjin

"Jadi kapan kamu akan menemui ayahmu?"

Seokjin mengucek matanya, sedikit meregangkan lengannya yang pegal dan kesemutan karena Jungkook ternyata sejak tadi menjadikan lengannya sebagai bantal.

"Aku masih memikirkan hal itu, yeobo"

Jungkook menggeser tubuhnya, semakin menempel di samping Seokjin, tatapannya kosong dan wajahnya terlihat sangat lesu

"Aku akan menemani saat kamu siap menemui ayahmu nanti"

Seokjin berbaring menyamping menghadap Jungkook, suaranya berat dan sedikit serak, tangannya mulai membelai lembut rambut hitam jungkook yang sudah mulai tumbuh panjang.

Jungkook tidak berkata-kata apapun setelah Seokjin memeluknya dengan mesra, ia menyandarkan wajahnya di dada bidang suaminya dan perlahan merasa tenang saat berada dalam dekapan hangat yang nyaman dan terasa tulus. Seokjin selalu bisa membuat perasaannya aman dan terlindungi saat Jungkook merasa rentan dan luka batinnya muncul kembali setelah sekian lama tenggelam di dalam memori lamanya.









🔸️🔸️🔸️🔸️🔸️
















Jungkook terkejut saat melihat Dongmin kembali mengunjungi Cafe dan dia datang sendirian untuk ketiga kalinya, ia merasa bingung karena Dongmin tidak datang bersama dengan anggota band Pinwheel lainnya dan dia juga tidak mengajak orang lain untuk nongkrong bersama di MoonCafe.

"Jadi Yeri, Mingyu dan Vernon, tidak datang ke Cafe bersamamu?" Jungkook bertanya dengan wajah lugunya yang manis, dan Dongmin tersenyum setiap kali melihat mata Jungkook yang mengerjap indah saat merasa bingung.

"Aku hanya datang sendirian, sebenarnya aku datang untuk mencari inspirasi, aku berlatih untuk menulis lirik lagu"Dongmin menunjukkan ipadnya dan ada banyak coretan kata-kata di layar gadget itu.

"Jadi kamu menulis lagu baru?"Jungkook mulai tertarik dengan topik itu, karena ia juga menyukai hal-hal yang berkaitan tentang musik.

"Ya, tapi lagunya belum selesai, akan kutunjukkan padamu saat lagunya sudah sempurna, kamu akan jadi pendengar pertama dari lagu ciptaanku"  dongmin menatap Jungkook dengan tarikan senyumannya yang sedikit menggoda.

Jungkook tidak menyadari maksud terselubung dari kata-kata yang manis itu, dan ia merasa senang ketika Dongmin sudah bersikap baik kepadanya.

Dongmin menyesap lattenya lalu ia hanya mengobrol sebentar dengan Jungkook,

Standing Next to YouWhere stories live. Discover now