6

734 93 31
                                    

Jungkook menatap wajah seokjin dengan tatapan mata besarnya yang terlihat sangat innocent, seokjin mendesah lelah dan memicingkan matanya pada Jungkook, kali ini dia tidak akan lengah dan tak akan terperdaya  oleh bujukan dari seseorang yang berwajah lugu yang terlihat cantik dan imut.

"Jin hyung..." kata Jungkook dengan suara yang lembut dan manja

"Tidak boleh Jungkookie, pokoknya mulai besok kamu tidak boleh menyentuhku sembarangan, apalagi setiap kali kita berada di dalam cafe!-rasanya canggung saat Yoongi sudah memergoki kita" suara Seokjin tegas dan terdengar cukup mengintimidasi.

"Tapi Jin hyung"

"No touch!"

"Hyungie..."

"Lakukan sesuka hatimu saat kita pulang ke rumah, aku akan mengizinkanmu untuk menggodaku, tapi tidak di tempat umum"

"Tapi Kamu terlalu menggoda hyung, selalu terlihat menggoda dimanapun kamu berada hyung" Jungkook cemberut dan ia merampas remote TV dari tangan Seokjin, ia memindahkan saluran TV dan ia berhenti pada siaran survival show kontes menari.

"Jaga sikapmu Jungkook, kamu harus mendengarkan kata-kata hyung..."

Jungkook mendesah lelah setelah Seokjin menasehatinya, ia mulai merasa sedih karena Seokjin memberikan batasan kepadanya tapi sekarang tangannya menjulur ke pusat celana Seokjin, mengelus bagian sensitif di balik pusat celana Seokjin.

Pikiran Seokjin kacau, ia tidak mengerti mengapa Jungkook masih menyukainya meski ia sudah mengakui dengan jujur tentang disfungsi pada bagian fisiknya di bawah sana.

Seokjin berdehem kecil dan merasa sedikit terkejut dan gerakan elusan naik turun dari tangan Jungkook  langsung membuatnya merinding, ia  memperbaiki posisi duduknya di sofa dan sekarang Jungkook sudah menyandarkan kepalanya di pundak Seokjin.

Jungkook bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Dan seokjin tidak merasa dilecehkan sama sekali, entah mengapa ia tidak keberatan dengan kebiasaan aneh Jungkook yang suka membelai ayam lembeknya.

Gerakan tangan Jungkook terhenti setelah beberapa menit dan Seokjin menghela napas lega karena panas di sekujur tubuhnya ikut meredah setelah Jungkook menarik tangannya dari atas pusat celananya yang sensitif.

Keduanya menatap ke arah TV plasma, hanya diam sambil menikmati siaran TV malam ini. Jungkook jatuh tertidur dengan kepala yang masih bersandar di pundak seokjin.

"Jungkook?"

Tentu saja tak ada sahutan sama sekali karena Jungkook sudah ketiduran, dan Seokjin memberikan tepukan halus di paha Jungkook,

"Jungkook?"

Karena tidak ada sahutan dan Jungkook tidak bangun, akhirnya seokjin mengangkat Jungkook dan mengendongnya ala bridal, lutut kakinya gemetaran karena berjuang sekuat tenaga menggendong Jungkook yang ternyata memiliki bobot massa badan yang berat,

"Ah, menggendongmu ternyata tidak semudah yang aku bayangkan" Seokjin tertawa canggung dan mengangkat Jungkook yang tertidur, ia memindahkannya dengan langkah susah payah dari area living room bergerak berpindah  ke dalam kamar Jungkook.

"Uhhh...akhirnya sampai juga..." seokjin ngos-ngosan setelah menggendong Jungkook yang berat. Tapi rasa lelahnya terlupakan saat Ia menatap wajah lembut Jungkook yang sudah berbaring  di atas tempat tidur.

Imutnya....

Seokjin tiba-tiba tersipu dan ia tiba-tiba membayangkan wajah imut Jungkook dengan pikiran kotornya yang terlintas begitu saja. Ia kaget, bahkan saat masih di dalam penjara ia tidak pernah membayangkan Jungkook dengan cara seperti itu.

Standing Next to Youحيث تعيش القصص. اكتشف الآن