30

497 75 24
                                    

Jungkook kembali ke rumah dengan perasaan gelisah dan juga cemas, ia menyimpan masalahnya sendiri, dan merahasiakan insiden yang terjadi antara dirinya dengan Dongmin, tapi anggota band Pinwheel tetap menyadari bahwa Jungkook terlihat menghindari Dongmin dan mengabaikan drummer itu sejak mereka berangkat  dari Daegu.

Seokjin menjemputnya di bandara dan mengantarnya sampai ke rumah, awalnya ia terlihat baik-baik saja, tapi Seokjin menjadi sangat pendiam dan Jungkook juga takut untuk berbicara lebih banyak.

Jungkook mendorong kopernya dan meletakkan tasnya di atas tempat tidur, Seokjin menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Aku merindukanmu, sayang" Seokjin melingkarkan tangannya di pinggang ramping Jungkook, perlahan menyandarkan dagunya di pundak Jungkook setelah memberinya kecupan suci di pelipisnya.

"Yeobo, aku hanya pergi selama tiga hari, kamu terlalu berlebihan" ia terkekeh gugup dan mulai merasa cemas saat Seokjin mengendus lehernya, dan ia segera bergidik, menjauh, dan melepaskan rangkulan Seokjin, pura-pura ingin mengambil ponsel di dalam tasnya.

Jemari tangannya segera merapikan turtle neck yang berada di lapisan dalam jaketnya, ia gugup dan pura-pura mengutak-atik ponselnya.

Seokjin mendekatinya dan duduk di tepi tempat tidur, wajahnya berubah menjadi datar, dan ia mencium pipi Jungkook dengan pelan, tapi Jungkook segera menjauh ketika Seokjin lagi-lagi ingin mengendus lehernya.

"Yeobo, aku lelah, aku ingin ganti baju dulu"

Jungkook mencoba menghindar dan seokjin menatapnya dengan tajam. Sikap Jungkook sangat canggung dan aneh, Seokjin akhirnya tidak bisa menahan diri dan mempertanyakan hal-hal yang ingin dipastikan pada Jungkook, ia benci berada dalam kebingungan dan kecurigaan yang mengusik hatinya sejak kemarin.

"Aku menelponmu kemarin" Seokjin melihat punggung Jungkook, langkah kaki Jungkook berhenti di depan meja rias.

"Seseorang menjawab telponmu dan mengatakan banyak omong kosong"

"Yeobo, aku ...aku tidak mengerti?" Jungkook mengigit bibirnya dengan cemas tapi kemudian ia mulai menyadari sesuatu, dadanya berdebar kencang dan menjadi sangat was-was. ,"oh! Pasti itu temanku, dia mabuk berat"

"Apakah kamu juga mabuk?"

"A.a..aku tidak mabuk, yeobo" sangkal Jungkook dengan suaranya yang tergagap.

Seokjin terkekeh canggung dan menghela napas lelah, ia menatap Jungkook dengan tatapan terluka.

"Apakah kamu bosan denganku?"

"Kamu bicara apa sih, Yeobo?"

Jungkook agak panik, dan tudingan Seokjin membuatnya merasa sangat tidak aman,

"Apakah kamu berselingkuh?"

"Apa? Tidak! Tentu saja tidak!" Jungkook tersinggung dan Seokjin mendengus kasar di hadapannya."Kenapa menuduhku seperti itu?"wajah Jungkook merah padam, ia tersinggung sekaligus cemas.

Seokjin mendekat dan menarik kerah turtle neck Jungkook secara paksa, Jungkook tersentak kaget dan ingin mencegah tangan Seokjin bergerak lebih jauh.

"Jin! Kamu kenapa sih?"

"Siapa yang melakukan ini padamu?"

Jungkook gugup dan seokjin menyinggung tentang memar kemerahan di leher Jungkook dan ia tidak berpikir bahwa tanda di kulit itu bukanlah bekas gigitan nyamuk, ataupun efek dari alergi.

"Jujur padaku Jungkook?"

"Aku tidak berselingkuh!" Jungkook menundukkan wajahnya dan menangis, Seokjin masih menatapnya dengan wajah datar, dan tatapan cuek itu telah menyakiti hati Jungkook.

Standing Next to YouWhere stories live. Discover now