21

728 84 21
                                    


Happy reading, my lovely reader💜

☆▪︎¤《Standing Next to You》¤▪︎☆

Seokjin menyetir dengan tenang sambil mengecek GPS yang membantunya bernavigasi selama perjalanan menuju Busan, Jungkook sudah tertidur dengan mulut terbuka di sampingnya. Beberapa menit kemudian Jungkook terbangun dan menatap Seokjin dengan matanya yang masih mengantuk berat.

"Maaf hyung, aku ketiduran"

Jungkook sedikit merasa bersalah karena ia tidur dengan nyaman dan lelap sedangkan Seokjin sudah menyetir sejak tadi tanpa henti dimana mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah keluarga Jungkook di Busan.

"Gak apa-apa sayang, kamu tidur aja"

"Aku udah gak ngantuk, hyung"

Jungkook mengucek matanya lalu menguap lebar dan menutup mulutnya dengan cepat, Seokjin hanya tersenyum melihat mata Jungkook yang terlihat polos dan wajahnya yang imut dan kekanak-kanakan.

"Bentar lagi kita sampai,.." Seokjin melirik pada arah yang ditunjukkan GPS.

"Kita akan bertemu eommaku lebih dulu hyung" Jungkook menyeringai dan menurunkan kaca jendela mobilnya saat ia menoleh dan terpanah ketika melihat pemandangan laut yang  di sisi jalan jalan. "Apa aku bisa buka jendelanya?"

Seokjin mengangguk sambil mematikan AC mobil dengan segera dan Jungkook telah menurunkan kaca jendela mobil dengan lebar, sehingga angin bertiup masuk, mengangkat rambut Jungkook dengan ringan, membuat rambut hitam Jungkook terbang saat terhempas angin yang mempermainkan rambut hitamnya yang mulai tumbuh memanjang.

Udara alami yang dingin dan hawa pantai yang hangat memberikan sensasi menyenangkan yang sulit untuk Seokjin ekspresikan, ia mengintip kaca spion tengah dan Jungkook tersenyum lebar saat menatap kagum pada pemandangan pantai yang ada di sisi jalan yang sedang mereka lalui.

"Apakah kamu menyukai pantai, hyung?"

"Aku suka pantai"

"Aku juga!"

Jungkook bersorak senang, ia masih tersenyum  lebar dan mata besarnya berkedip-kedip saat angin kencang membelai wajahnya dengan lembut.

"Sudah lama aku tidak pulang ke Busan" mata Jungkook berbinar kali ini ia tampak sedikit emosional, ia merindukan Busan dan ia punya banyak kenangan di kampung halamannya itu.

Jungkook tiba-tiba terdiam dan tubuhnya merosot di tempat duduknya, tangannya mencengkram sabuk pengaman dengan kencang.

Seokjin menyadari perubahan suasana  hati kekasihnya tapi ia hanya bersikap tenang dan sama sekali tidak berusaha untuk mengajak Jungkook mengobrol lebih jauh, ia sedang fokus menyetir dan mulai merogoh saku celananya, mengeluarkan rokok dari dalam sana.

"Sayang, tolong"

Seokjin berbicara ke Jungkook, menganggu lamunan kekasihnya yang terus menengok ke arah pantai. Ia memberikan isyarat tatapan agar Jungkook membakar rokoknya, memberikan pemantik sementara ia masih sibuk menyetir saat ini.

Asap rokok Seokjin terbang keluar dan mengotori udara, suasana di dalam mobil sangat hening dan tenang, pasangan itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Sampai akhirnya mereka tiba di area pemakaman umum dan Jungkook mengajak Seokjin untuk menemui ibunya.

Jungkook bercerita bahwa ibunya meninggal karena sakit sebulan setelah ia dipenjara, dan Jungkook sangat sedih karena tidak bisa menghadiri pemakaman ibunya sendiri.

Mata Jungkook berkaca-kaca saat ia berdiri di samping kuburan ibunya, ia meletakkan buket bunga krisan putih di depan nisan ibunya, air matanya mulai bercucuran dengan sedih.

Standing Next to YouWhere stories live. Discover now