9

614 98 33
                                    


Jungkook tidak nyaman ketika Minji tetap bertahan dan ia tetap menunggui Seokjin pulang ke rumah malam ini. Seokjin cukup terkejut karena kedatangan Minji yang tetap gigih mengejar-ngejarnya padahal ia sudah berusaha menghindari gadis itu akhir-akhir ini.

"Oppa, aku ingin kita membahas hal yang sudah kita bicarakan kemarin"Minji mendekati Seokjin dan wajah gadis itu terlihat memelas dan tingkahnya menjadi lembut dan sangat jinak.

Jungkook mengerutkan keningnya, menyadari bahwa Minji adalah rubah betina yang licik dan ia sudah bertingkah manis saat bersama Seokjin padahal ia bersikap galak dan sinis jika berhadapan dengan Jungkook.

"Oppa,...aku menunggumu sejak kemarin, aku  terus menghubungimu, tapi aku merasa bahwa oppa selalu menghindariku" Minji hampir menangis sedih saat Seokjin bersikap dingin dan cuek kepadanya, Jungkook mendadak merasa kasihan kepada gadis itu.

"Minji...sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Seokjin terlihat lelah ia duduk di sofa dan Minji mengikutinya, duduk di samping Seokjin dan duduk mepet di sampingnya.

"Oppa, aku ingin mengetahui jawabanmu? Bagaimana? Apakah kamu__"

"Cukup Minji, aku tidak ingin membahas hal itu di sini" seokjin memotong kalimat gadis itu.

Seokjin melirik sekilas ke arah Jungkook yang masih berdiri di samping sofa, ia berada di ruangan yang sama dimana Minji dan Seokjin sedang mengobrol, tapi Jungkook lebih banyak diam sejak tadi, dan ia terlihat segan untuk ikut campur dalam percakapan antara Minji dan juga Seokjin, dan lagipula ia juga tidak mengerti dengan pembicaraan mereka berdua.

Minji mengikuti arah pandangan Seokjin yang melirik ke Jungkook, gadis itu mendengus dan ia paham bahwa Seokjin tidak ingin membahas hal pribadi di hadapan teman serumahnya itu.

"Baiklah, jadi kapan kita bisa bicara berdua oppa?" Minji mulai terlihat jenuh dan Seokjin berhenti melirik ke arah Jungkook.

"Kita akan membahasnya besok, ..."

"Aku akan bersabar"

Minji cemberut dan Seokjin menatap gadis itu dengan ekspresi datar.

"Kalo begitu kamu bisa pulang Minji, besok aku akan menghubungimu lagi, kita bertemu di tempat yang sudah aku tentukan"

"Besok oppa tidak perlu menghubungiku. Aku tidak mau pulang, aku ingin menginap di rumahmu oppa saja"

Seokjin terkejut dengan ucapan gadis itu, begitupula dengan Jungkook yang masih berdiri di dekat sofa.

"Sebaiknya kamu pulang Minji" usir Seokjin secara halus.

"Aku tidak mau oppa, kumohon jangan hindari aku lagi, biarkan aku menginap malam ini" Minji memperlihatkan wajah memelas dan tampak sedih , ia menggandeng lengan tangan Seokjin,  bersikap manja dan menatap Seokjin dengan mata anak anjing yang kasihan

"Kamar di rumah ini sudah penuh, Minji"

"Aku bisa tidur di kamarmu, oppa, aku tidak keberatan tidur bersamamu"

Seokjin tertegun dan Jungkook tidak sengaja beradu pandang secara sekilas dengannya, wajah Jungkook terlihat kecut. Seokjin cepat-cepat mengelengkan kepalanya  dengan gugup, langsung menolak ucapan dari Minji.

"Tidak bisa, Minji..sebaiknya kamu pulang saja"

"Ah, oppa jangan usir aku,  kalo oppa keberatan, baiklah begitu aku akan tidur di sofa!"

Minji sangat keras kepala dan ia tidak mau Seokjin mengusirnya, gadis itu terus bertahan dengan sikap menyebalkan yang membuat kepala Seokjin menjadi pusing.

"Minji..."

"Oppa, kita tidak bertemu selama lima tahun dan aku sangat senang saat bersamamu, tolong jangan usir aku...."

Standing Next to YouOù les histoires vivent. Découvrez maintenant