🌼🌼🌼

5.2K 516 48
                                    

Esok paginya mereka kembali ke hotel. Sunghoon kembali menanyai pasangannya tentang "apa yang mau kau lakukan hari ini?", namun alih-alih menjawab apa keinginannya, Jaeyun lebih ingin menemani Sunghoon saja seharian. Dia ingin menggunakan waktu sehari ini untuk lebih dekat dengan sang suami.

"Tanganmu sudah merasa lebih baik, Hoonie?" tanyanya seraya menaruh sebuah mug berisi vanilla latte di hadapan Sunghoon yang sedang sibuk dengan i-Pad nya.

"Hm," balas pria itu dengan singkat tanpa sekalipun berpaling.

Meskipun ada dua sofa di kamar tersebut, tapi Jaeyun dengan inisiatif sendiri memilih duduk di samping suaminya. Memegang mug berisi teh hangat, sambil mengintip apa yang sedang dilakukan sang suami.

Sesuai tebakannya, Sunghoon pasti sedang bekerja. Yah meskipun hanya mengecek email dari Mark, tapi tetap saja itu berhubungan dengan pekerjaan. Jaeyun sedikit tak suka, tapi mau bagaimana lagi, hidup suaminya memang hanya seputar kerja dan kerja.

Jaeyun pun menaruh mug nya di meja, bersebelahan dengan milik Sunghoon. Kemudian dia dengan berani merangkul lengan suaminya, menyenderkan kepala di lengan padat itu, bertingkah manja.

Sunghoon sedikit terkejut, tapi dia membiarkan sang suami bersikap begitu. Fokusnya tetap pada layar gawai di tangannya.

"Wae?" tanya Sunghoon akhirnya, saat Jaeyun hanya diam saja di posisi tersebut tanpa sekalipun bicara. Dia sudah berpikir Jaeyun akan merengek seperti gadis manja yang haus akan perhatiannya. Tapi ditunggu selama hampir semenit, Jaeyun hanya diam, menatap ke depan pada layar TV yang sedang mati.

Jaeyun menggeleng pelan. "Hanya ingin dekat denganmu, Hyung."

"Kupikir kau akan merengek meminta perhatianku."

Yang lebih muda tampak tersenyum geli sembari menggeleng. "Hyung sedang sibuk, aku tidak mau mengganggu."

Sunghoon manggut-manggut puas. "Hm, aku tidak suka kesibukanku diganggu."

Mereka lagi-lagi saling diam. Sunghoon masih mengecek beberapa email masuk, sedangkan Jaeyun tetap bertahan di posisinya, kali ini memejamkan mata karena kantuk mulai menyerang.

Selang beberapa menit kemudian Sunghoon pun mematikan i-Pad nya. Dia akan beranjak menaruh benda itu di meja, tapi pergerakannya yang tiba-tiba itu membuat Jaeyun yang sudah ketiduran hampir saja jatuh. Beruntung Sunghoon punya refleks cepat. Dia menahan tubuh Jaeyun dengan lengannya, seolah memeluknya.

"Kau ketiduran?" Sunghoon bertanya sambil menatap wajah sayu sang suami. Terlihat lucu. Matanya berkedip-kedip cepat, sedikit memerah.

"Ngh? Aku tidur?"

Sunghoon mendengus tak percaya. Dia pun mendorong tubuh Jaeyun untuk bersandar pada sofa.

Matanya melirik pada jam digital di nakas samping tempat tidur. Rupanya waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang.

"Mau lanjut tidur atau makan siang?"

Jaeyun yang masih belum sepenuhnya sadar, tampak sedang mengucek matanya. "Ini sudah jam berapa?"

"Jam sebelas." Sunghoon mengulurkan tangan untuk mengaitkan rambut Jaeyun di belakang telinga. Cantik.

"Kita makan siang saja, Hyung."

"Kau masih terlihat mengantuk."

Jaeyun menggeleng. Pipinya sedikit memerah saat wajah Sunghoon begitu dekat dengannya.

"Aku sudah tidak mengantuk."

Sunghoon hanya nyengir sebelum dia mengambil ponselnya sendiri. "Keurae, kita pesan makanan saja. Aku mau steak, kau?"

He is my wifeWhere stories live. Discover now