Part 38 - The Cemetery

1.2K 264 48
                                    

Villa di luar kota.

Dokter Linda duduk di dalam ruangan setelah memastikan Dayana sudah tidur. TV dia nyalakan untuk memantau apa yang terjadi di dalam kamar Daya, sekalipun dia tahu sahabat Daya ada di ruangan sebelah selalu mengawasi. Recorder dia ambil untuk membuat catatan harian pasien. Kemudian dia duduk untuk mulai bicara.

"Catatan pasien ke seratus lima belas, dengan nama Dayana Dayandaru. Kondisi pasien sangat stabil. Pasien mulai bisa berbicara tentang apa yang dia rasa dengan tenang. Sedih, sepi, marah, frustasi. Pasien belum bisa mengungkap rindu sekalipun seluruh ekspresi pasien bilang bahwa pasien merindukan seseorang. Kemungkinan besar suaminya. Trauma masih ada dan terapi harian akan terus dijalankan. Tanda-tanda kehamilan mulai pasien rasakan, sekalipun berita kehamilan belum disampaikan. Masih ditutupi dengan alasan lain. Fisik pasien dalam kondisi baik. Perut belum membesar karena kehamilan pertama jadi masih tertutupi. Berita kehamilan akan segera disampaikan dan permintaan penjagaan ekstra akan dikirim besok. Sekian catatan pasien hari ini."

Recorder dimatikan kemudian dia menyimpan rekaman catatan pasien dengan rapih. Kursi kerja dia putar untuk melihat pemandangan malam dari hutan di seberang danau buatan. Pikirannya kembali pada saat proses penjemputan Daya di villa milik sahabat Daya.

Kondisi Daya pucat dan lemah. Fokus Daya hilang dan mata hitam Daya menyorotkan banyak emosi. Tubuh Daya seolah digerogoti oleh besarnya emosi dalam diri Daya sehingga kondisi fisiknya turun drastis. Kali pertama dia melihat Daya, dia langsung mengerti wanita ini sedang bergelut dengan dirinya sendiri. Dia juga harus mengakui kehebatan pertahanan diri Daya. Karena Daya paham benar, bahwa Daya sedang dihantam dengan fakta dan ironi, serta berada diambang kewarasannya. Namun sesuatu di dalam diri Daya seolah terus membuat benteng pertahanan dengan seluruh amarah dan emosi. Itu semua membuat fisik Daya melemah. Perlahan energi terkuras habis dari dalam.

Langkah mereka tepat dengan memisahkan Daya dari Admaja. Karena jika salah satu keluarga Hadijaya hadir, maka seluruh benteng pertahanan Daya hancur karena ledakan emosi yang Daya tidak akan sanggup tahan. Ya, satu pemicu bisa membuat Daya berlari dan melompat dari balkon tinggi villa. Satu jentikkan emosi bisa membuat Daya mulai tertawa liar tidak terkendali hingga akhirnya hilang kesadaran diri. Bagusnya, mereka bisa menghindari itu semua.

Daya menangis menatapnya yang datang bersama M. Daya yang tidak berdaya, yang terluka dalam, yang merintih karena kesakitan. Satu sentuhan lembut dan senyuman membuat Daya memeluknya erat. Seolah ingin mengadukan semua yang sedang terjadi. Mereka bilang pada Daya bahwa M memanggil dan mencari dirinya, karena kondisi Daya saat ini. Daya tidak bertanya, hanya terus menangis dan menjerit tidak berdaya sambil memeluk tubuhnya. Dia membiarkan seluruh blousenya basah karena air mata. Mengerti benar ini adalah fase awal yang baik, pembukaan yang baik. Daya menerimanya dengan tangan terbuka.

Seluruh tim di luar kamar Daya yang siaga kemudian diminta pergi. Hanya Hanif Daud dan Niko Pratama yang tinggal dan bersembunyi mengawasi. Dua hari kemudian Daya bersedia dipindahkan. Villa satu lantai yang tidak berlokasi di ketinggian dan sudah diamankan. Di villa ini proses pengobatan Daya berlangsung. Hanya dia dan M yang tinggal serta enam penjaga yang bergiliran di luar. Hanif dan Niko akan menghubunginya rutin. Dua laki-laki itu yang akan mengirimkan laporan pada Maja.

Pintu yang diketuk membuat dia menoleh. "Masuk."

"Hi, Dok," ada M di sana.

"Ya, ada apa, Mi?"

"Saya lihat Daya sudah mulai stabil. Daya bilang ke saya tadi sore kalau besok adalah hari kematian kedua orangtuanya. Jadi dia ingin pergi ke makam. Letaknya tidak jauh dari sini dan saya bisa menjaga Daya."

Dia diam sejenak. "Itu hal yang penting untuk Daya. Tapi prosedur yang dijelaskan Niko tetap mewajibkan kita melaporkan segala rencana."

"Saya yang akan menghubungi Niko malam ini."

The Marriage TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang