12 - Berterima Kasih

209 57 8
                                    

Jam istirahat kedua. Laras dan Icut sedang berjalan jalan di lantai satu.

Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol.

"Keysa di hajar Karin di lapangan!" Seru salah satu Siswa.

Laras menepuk jidatnya. Kenapa selalu ada pertengkaran sih? Emang gurunya kemana?

"Perasaan berantem terus, emangnya gak ada Guru yang negur gitu?" Tanya Laras.

"Gak ada, Guru disini pada gila gaji. Bodo amat sama anak didiknya."

"Terus Karin siapa lagi itu?"

"Karin pacarnya si Dika. Biasalah, pasangan Trouble maker. " Kata Icut.

Laras menggandeng tangan Icut menuju lapangan untuk melihat pertengkaran itu secara langsung.

"Seru nih Cut." Celetuk Laras.

Laras duduk karena lelah berdiri. Dia ingin menonton pertengkaran ini. "Icut ayo duduk!"

Bugh!

Plak!

"Gara gara lo Dika jadi bonyok !"

"Gue gak ada ikut campur apa apa Karin! Gue cuman ngobatin Noe doang. Gak ada mukulin Dika."

"Kalo bukan lo siapa lagi?!"

Laras dag dig dug. Dia takut dibawa bawa dalam pertengkaran ini. Waduh, apa dia harus pergi? Tapi pertengkaran ini sangatlah menarik. Tak bisa dilewatkan!

"Dasar Cewek gatal!"

Bugh!

Noe datang membela Keysa.

Laras merasa kesal karena Noe datang untuk membela Keysa, Keysa, dan Keysa. Semua tentang Keysa.

"Jangan lukai Keysa!" Peringat Noe pada Karin.

"Bacot Ketos lembek!" Karin menampar pipi Noe dengan keras.

Laras mulai merasa geram. Tapi dia tahan sejenak, dia ingin melihat sejauh apa Noe akan membela Keysa. Apa ujung ujungnya harus dia juga yang membela?

Bugh!

Plak!

Bugh!

Brak!

Noe terjatuh karena melindungi Keysa.

"Ck. Bego, sok sok an protect orang lain tapi sendiri nya juga gak bisa gelut." Cicit Laras lalu bangkit.

Dia berjalan santai ke tengah lapangan untuk membantu Noe bangkit. Dia mengulurkan tangannya pada Noe dan Keysa.

Setelah Noe dan Keysa bangkit, Laras menyuruh mereka untuk pergi ke UKS. Dia akan menyusul kesana.

Noe dan Keysa pun menurut.

Karin menatap Laras tak suka.

"Ngapain? Mau berlagak sok jagoan ya? Biar di puji banyak orang?" Karin meremehkan Laras.

Laras tersenyum miring. "Itu mah lo. Ngabisin orang biar keliatan keren doang kan lo?"

"Bacot banget lo anak baru disini gatau apa apa anjing."

Bugh!

Plak!

Laras kurang fokus. Dia terkena bogeman dari Karin di bagian pipi kirinya. Sampai sampai dia menoleh ke kanan.

Linu rasanya. Dia mengusap pipinya lalu menatap Karin dengan santai.

"Lo yang mulai, lo yang harus mengakhiri." Kata Laras dengan nada datar.

Friend Shit.Where stories live. Discover now