36 - Ngobrol

360 50 16
                                    

Sepulang sekolah, Laras di beritahukan oleh Egen kalau ada kumpulan mendadak di ruang ekskul. Mendengar hal itu membuat Laras harus pulang lebih lambat dari Noe.

Beberapa menit lagi bel pulang berbunyi, Laras harus bergegas pergi ke kelas Noe dan memberitahu nya kalau dia akan pulang dengan ojek online.

Mata Laras tertuju pada jarum jam dinding yang terus bergerak. Dia mulai berhitung.
"Tiga... Dua... Satu..."

Bel berbunyi. Guru itu pun mengakhiri jam pelajaran yang tadinya sedang berlangsung lalu pergi.

Laras meninggalkan tasnya dan bukunya yang masing berserakan diatas meja lalu berlari keluar kelas. Icut mengerutkan keningnya, kemana Laras akan pergi?

Laras melewati kerumunan para siswa itu demi mencapai kelas Noe.

Terlihat lah rambut Noe yang sangat khas, Laras pun segera memanggilnya.

"Onooo!" Panggilnya dengan suara yang keras.

Noe menoleh kebelakang dan melihat ada Laras. Dia pun menghampirinya.

"Lo manggil gue apa tadi?" Tanya Noe. Sebenarnya tadi dia sama sekali tidak merasa terpanggil. Tapi karena dia mengenali bahwa itu suara Laras, dia pun menoleh untuk mengeceknya. Ternyata benar.

"Ono, Kenapa emang? Gak boleh? Gak peduli sih. Oh ya, aku ada kumpulan mendadak. Kalau mau pulang duluan ya silahkan, aku bisa pesen ojol kok."

"Yaudah aku pulang."

"Iya. Hati hati!"

Noe pergi. Laras memutarkan bola matanya malas sambil berdecak kesal. "Dasar Noe, laki laki tidak peka! Kenapa dia tuh gak mau rela nungguin gitu kayak di film film?" Pikir Laras.

"Ras? Ayo ke lantai tiga." Egen keluar dari dalam kelas dan menyapa Laras.

Laras pun mengangguk dan berlari ke kelasnya. "Iya, gue ambil tas dulu!"

Laras merapihkan bukunya lalu membawa tasnya yang masih belum tertata rapih. Dia berlari kencang menuju lantai tiga, berusaha menyusuli Egen yang beberapa meter berada di depan nya.

"Emang ada apa sih kumpulan dadakan?"

"Gatau. Kayaknya cuman mau ngomongin ganti hari latihan deh, soalnya jadwal Pak Daesoo disini bentrok banget sama jadwal di luar."

"Pak Daesoo juga ngajar diluar sekolah?"

"Iya. Makanya Pak Daesoo jarang nengok kita dan lebih milih gue buat ngatur latihan."

"Oh begitu.."

%%%%%

Laras duduk di koridor sekolah sambil memakai sepatunya. Sepi sekali disana.

Tak lama kemudian Egen datang dengan menggendong tas ransel nya dengan satu tangan.

"Ras? Belum pulang?"

Laras mendongakkan kepalanya dan menoleh ke arah Egen. Dia baru saja selesai memakai sepatunya. "Belum. Ini mau naik ojol kok."

Egen berdiri di dekat dinding lalu bersandar.

"Ngapain lo disini? Gak pulang?" Tanya Laras.

"Nunggu lo pulang dulu. Disini udah sepi, takut ada apa apa kan gak enak. Ditambah lo itu perempuan, jadi gue bakal tunggu disini sampe lo dapet driver nya."

Laras tersenyum. Ternyata Egen masih sama seperti dulu. Dia tidak merubah sifatnya sedikitpun, hanya mengubah sikapnya saja. Dia sekarang lebih menjaga jarak dengan Laras, mengingat Laras kini sudah memiliki pasangan.

Friend Shit.Where stories live. Discover now