21 - Seleksi

172 38 0
                                    

Laras memandang Noe yang sedang asik berdua bersama Keysa dari depan kelasnya.

"Aku ada sesuatu buat kamu. Tada!"

Noe memberikan sebuah kotak kecil berisi kalung yang harganya mahal. Untuk Keysa seorang.

"Anjing, act of money banget sih. Heh, duit lo bakal di porotin sama tuh Cewek anjir." Laras memaki maki nya dengan suara yang sangat kecil.

"Ih makasih Noe sayang!" Ucap Keysa kesenangan.

"Huek!" Laras berpura pura muntah, tapi sialnya Noe melihatnya. Laras langsung berpura-pura mencari alasan.

"Eh Nizar! Ketek lo bau banget sih! Huek!" Alibi Laras. Padahal Nizar, teman satu kelasnya itu sangatlah harum.

Nizar tersinggung. "Hidung lo bermasalah kayaknya."

Laras mengedipkan matanya dengan cepat. Memberikan isyarat pada Nizar untuk membantunya berakting. Nizar peka.

"Oh iya maaf Ras, gue– anu.. Gue habis main.. Emm.. Main lari lari an sama anak kelas sebelah. Nanti gue pake parfum deh!"

"Gitu dong. Bau banget ketek lo."

Laras melirik ke arah Noe. Ternyata dua orang itu sedang menatap dirinya dengan raut wajah bingung.

Laras pun tersenyum canggung dan melambaikan tangannya. "Hai! Anu.. Lanjutin aja ya pacarannya! Buruan ake parfum sama Zar!" Laras mendorong Nizar masuk kedalam kelas.

Noe menggelengkan kepalanya. "Ada aja tingkahnya tuh bocah. Bikin kesel aja."

Egen berlari keluar kelas, tak sengaja menabrak Noe.

"Kalo lari lihat lihat!" Protes Noe.

"Maaf!"

Noe tertabrak lagi oleh satu orang temannya dari belakang. Itu Reza.

"Maaf No! Gak sengaja!" Kata Reza sambil berlari menyusuli Egen.

Noe kesal. Perasaan mau pacaran aja susah banget ya? Banyak banget yang ganggu.

Setelah jauh berlari, Egen dan Reza pun tertawa bersama.

"Rasain tuh si Noe. Pacaran depan kelas, ya kita ganggu lah!" Kata Reza.

"Haha! Mukanya udah kesel banget itu si Noe."

"Inget gak lo waktu dulu di kantin? Dia pernah bilang kalau dia gak mau pacaran, mau ngejar cita citanya jadi pilot. Eh ternyata nelen ludah sendiri." Ucap Egen. Reza ikut tertawa sampai dia menepuk pundak pundak Egen berkali kali.

%%%%%

Laras sudah rapih dengan baju Taekwondo nya.

Laras sedang berlatih bersama salah satu teman barunya disana. Namanya Nicole, dia perempuan berdarah Australia. Dia masih duduk di kelas 10.

"Hajar Co!" Laras memegang tiga papan kayu sekaligus untuk Nicole patahkan.

Brak!

"Akh!" Nicole tak berhasil memecahkan papan kayu itu. Tangannya terasa sakit.

"Konsentrasi nya pakai Nico! Jangan ragu ragu, hajar aja!" Ujar Laras menyemangati Nico.

Maklum, Nico baru belajar bela diri dua Minggu yang lalu.

Laras yang baru mengikuti ekskul ini saja sudah dikenal karena kehebatannya.

Friend Shit.Where stories live. Discover now