34 - Private Wedding

403 66 17
                                    

Dua hari telah berlalu. Pernikahan Noe dan Laras bersifat tertutup. Tak ada yang mengetahuinya selain Keluarga dan teman dekatnya.

Icut, Jema, Egen, dan Reza pun turut hadir dalam acara itu. Menjadi saksi pernikahan kedua temannya pada pagi hari ini.

Kemarin, Laras sudah menceritakan apa yang terjadi pada kedua teman yang sudah sangat dia percayai. Icut dan Jema pun tidak menyangka kalau akan menjadi seperti ini, mereka pun berusaha untuk menguatkan Laras.

Icut dan Jema duduk berdua di ruang tamu dengan pakaian yang rapih. Menunggu kedatangan dua calon mempelai itu.

Reza dan Egen? Mereka sedang bermain game online di sudut ruangan sambil mengecas ponselnya.

Sebetulnya Egen dan Jema merasa keberatan dengan kenyataan ini. Terutama mereka ini pernah menyimpan rasa pada orang yang dulu dia sukai. Tapi sekarang, apa boleh buat? Dua sepupu yang sangat malang.

Tanpa banyak basa-basi, Noe akan segera mengucapkan ijab qobul di ruang tamu rumah itu.

Laras sudah duduk di samping Noe sambil menundukkan kepalanya. Merasa gugup dengan situasi ini.

Di depan Noe ada Pak penghulu dan ada Khaled yang sudah siap berjabatan tangan dengannya.

"Baik, kita mulai saja ya."

Penghulu itu langsung memerintahkan Noe untuk berjabatan tangan dengan Khaled.

Noe mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Khaled.

"Saya nikahkan engkau ananda Noe Firabbiyu Raditya bin Almarhum Afif Raditya dengan putri saya Laras Gartiana Renjana binti Khaled Renja Putra dengan mas kawin emas 12 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai." Khaled mengucapkan kobul untuk kedua kalinya sebagai wali nikah.

"Saya terima nikah dan kawinnya Laras Gartiana Renjana binti Khaled Renja Putra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

"SAH! ANJAY COK!"

"Belum kampret." Egen mencubit Reza diam diam.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah. " Pak Penghulu itu langsung membacakan doa doa.

Setelah membaca doa doa, kedua pasangan baru itu diperintahkan untuk menandatangani sebuah surat dan mereka pun di persilahkan untuk memasangkan cincin dan menyuruh suami untuk mencium kening istrinya.

Noe memasangkan cincin di jari manis Laras, begitupun sebaliknya. Laras dengan sopan mencium punggung tangan Noe yang kini statusnya ialah sebagai suami sah nya.

Noe mencium kening Laras ragu ragu. Laras memejamkan matanya dan merasakan bibir Noe menempel di keningnya nya.

"Bibirnya dong No." Sorak Reza tanpa rasa malu.

Noey, Novi dan Rini merasa bangga dengan Noe yang dengan siap bertanggung jawab. Mulai sekarang, Laras ialah tanggung jawabnya, dia harus menjaganya hingga akhir hayatnya.

Mendengar celetukan Reza membuat Noe memicingkan matanya dan menyudahi ciuman di kening itu.

"Ayolah, sekali aja."

Laras terkejut dengan aksi yang Noe lakukan di depan banyak orang. Noe mengecup bibirnya singkat hingga menghasilkan suara kecupan yang lumayan terdengar. Sungguh memalukan!

"Aaaaakk! Gue jual juga nih rumah lama lama! Iri banget gue!" Sorak Noey yang duduk di samping Novi.

Novi menyenggol anak perempuannya dan mengejeknya. "Makanya cari cowok biar gak jomblo."

Friend Shit.Where stories live. Discover now