Sunyi dan sepi di kamar Noe. Noe sedang sibuk membaca buku. Tiba tiba ponselnya memekik tiga kali.
Sungguh, Noe sangat merasa malas mengeceknya. Rasanya, dia ingin mengabaikan pesan yang masuk itu.
Tangannya terulur dan mengambil ponselnya. Membuka aplikasi hijau dan membaca pesan yang singkat.
–
ex.p
gue tantang lo
berani ga?
apasih?
ganggu.
pecundang lo kalau
gak nerimalemah.
sialan.
sebutin apa tantangannya?
gue bakal penuhitapi dengan satu syarat.
what is it?
jangan ganggu gue lagi.
fine!
malam minggu datang ke bar
yang terakhir kita kunjungitapi
to the point aja bisa ga?
bawa pacar masing masing.
gak punya kan? hahaha
i know that
cowok gak laku.
wtf are you saying?
i have. but you don't know
who is she.really?
well, penuhi tantangan gue
kalau bisague tunggu
loser.
stfu.
gue bakal bawa orang yang
gue sayang ke sana!–
Noe berpikir. Dia harus membawa siapa kesana?
Aha! Dia akan meminta saran pada Kakak kesayangannya.
Noe buru buru berlari ke kamar Noey dan mengetuk pintu kamar Noey berturut turut.
"Kak! Buka!"
"Masuk aja! Mager gue!"
Noe mendorong pintu kamar itu dan duduk di kasur sebelah Kakak nya. Dia menatap Noey dengan raut wajahnya yang kebingungan.
"Napa? Butuh apa? Duit?"
"Nggak. Gue mau minta saran."
![](https://img.wattpad.com/cover/357957167-288-k218292.jpg)
YOU ARE READING
Friend Shit.
FanfictionDititipkan oleh orang tua ke rumah temannya selama 6 bulan, apakah sanggup menghadapi satu orang laki laki yang menurutnya menyebalkan, jelek, dan selalu marah marah? Kesal, tapi disisi lain dia tak mau kehilangan sosok itu. Tapi dia benci, ah entah...