PART 33 - IN THE END

106 25 214
                                    

Kupikir lagu One More Light by Linkin Park lumayan cocok untuk chapter ini 🤩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kupikir lagu One More Light by Linkin Park lumayan cocok untuk chapter ini 🤩

Lumayan panjang, nyaris 3000 karakter. Bacanya pelan pelan ya, karena ini chapter terakhir (tidak termasuk Epilog)

***

2 tahun kemudian, Musim Dingin ....

Kebingungan hebat masih menyertai tiap derapnya, apalagi ketika kakinya telah menyentuh lantai Bandara Haneda. Agaknya desakan tiba-tiba yang dilayangkan Ayah dan Ibunya, tanpa disertai penjelasan masuk akal masih menekannya. Terlebih Sotha mendapatkan tugas secara khusus untuk membawanya ke Prefektur Kanagawa, dan bukannya ke rumahnya yang bertempat di Tokyo.

Berlembar-lembar ketidakwajaran pun terungkap setelahnya, ternyata Ayah dan Ibunya telah menginap di salah satu hotel di Semenanjung Miura. Menurut penjelasan singkat Sotha, mereka ingin menutup pergantian tahun di tempat itu. Jadi mengapa hanya untuk liburan tahun baru yang bisa disempatkan tiap tahun harus mendesaknya untuk berpulang ke Jepang?

Sialnya, pertama kali telinganya mendengar nama tempat itu disebut. Segudang kenangan meledak bagai ribuan petasan di festival kembang api. Saat itu, di usia 18 tahun, ia pernah memiliki waktu yang berharga bersama Ryuichi Hiro di Semenanjung Miura. Pada akhirnya merebaknya ingatan itu mampu membuat luka di benaknya yang belum sepenuhnya pulih kembali terasa perih.

Padahal tahun kedua ia meninggalkan Jepang apa pun yang ada pada dirinya bergerak lebih membaik, tidak seperti tahun pertama yang nyaris setiap waktu hari-harinya terasa seperti kemarau panjang. Atau keterpurukannya melahap bulat-bulat cahaya hidupnya.

"Di sana juga ada Akira-kun," pungkas Sotha yang sedang mengemudi.

"Akira-kun? Lalu mengapa dia tidak memberitahuku secara langsung? Kupikir hanya Ayah dan Ibu yang ada di sana."

Padahal semenjak pagi di mana Akira merentangkan sayap-sayap hangatnya untuk merengkuh Zoe Sachi demi menyalurkan ketenangan yang di butuhkan di Stasiun Shinjuku, mereka sama sekali tak pernah melewatkan sehari pun untuk tak saling terhubung.

Bahkan selama nyaris delapan bulan Akira pernah tinggal di Amerika dalam urusan pekerjaan. Ketika desain bangunan yang Akira rancang mampu memenangkan sebuah tender perusahaan properti di Ohio.

Saat-saat itulah Akira bagai obat penyembuh baginya, walau hatinya tak pernah kembali utuh. Terlepas dari retakan-retakan di hati yang belum sanggup menyatu.

Atau, sayap-sayap hangat Akira juga pernah memudarkan kesedihan yang berkelebat di benak Sachi di atap sekolah, di hari kelulusan. Gadis itu menangis seorang diri akibat tak memiliki kenangan selama tiga tahun di masa SMA, di saat teman-temannya memilikinya dan menyimpan masa-masa itu sebagai kepingan memori yang berharga.

Jikalau Ryuichi Hiro mampu membangkitkan debaran yang menyenangkan, dan menumbuhkan sebentuk cinta yang meluap-luap. Maka ketika bersama Katagiri Akira, kedamaian dan ketenangan yang ia butuhkan akan membanjirinya, seolah Akira adalah rumah bagi Zoe Sachi. Tempat berpulang ketika seluruh dirinya dilanda keresahan maupun guncangan.

The Light Start at 18yo (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang