XIII. Olahraga

3 3 0
                                    

Sesuai obrolan di grup semalam yang mengatakan bahwa hari ini akan ada pengambilan nilai olahraga basket. Saat ini lapangan basket sudah terlihat begitu ramai dan penuh, karena pengambilan nilai yang akan dilaksanakan akan menggabungkan seluruh kelas 10 IPA.

Baik dari kelas 10 IPA 1, 10 IPA 2, dan sampai 10 IPA 3.

Karin dan Adel bergegas lebih cepat untuk menuju ke ruang ganti, dapat dipastikan suasananya akan lebih ramai karena ada penggabungan kelas hari ini. Memang ruang ganti sudah disediakan di setiap lantai, hanya saja jika harus ke lantai satu akan terasa lebih membuang waktu jika nanti harus kembali ke dalam kelas untuk menyimpan seragam sekolah.

Ketika sampai di ruang ganti lantai 2, keadaannya sudah terlihat ramai namun masih ada beberapa ruang yang terlihat kosong. Untuk itu Karin dan Adel saling bergantian.

Kini, Adel terlebih dahulu yang akan mengganti pakaiannya dan Karin akan berjaga.

"Wah lo pasti dapet nilai sempurna, Sas. Permainan basket lo kan keren juga," ucap salah satu siswi yang tidak Karin kenal, sepertinya bukan dari kelasnya.

"Bener banget, selain hebat di akademik lo juga hebat di bidang olahraga." timpal siswi yang lainnya lagi.

"Jangan berlebihan, kita sama-sama hebat. Gue cuma--" Karin tidak lagi mendengar obrolan tersebut, melainkan mendengar suara langkah seseorang yang mendekatinya. "Karin?"

Merasa namanya dipanggil, Karin menoleh ke sumber suara dan menemukan Saskia bersama dengan kedua orang siswi yang tadi Karin sempat dengar obrolannya.

"Eh, Saskia." sapa Karin sambil tersenyum ramah.

"Siapa?"

"Lo kenal, Sas?"

Mendapat pertanyaan sekaligus dari kedua orang siswi tersebut, yang Karin duga adalah temannya Saskia. Membuat Karin menatapnya dan ikut tersenyum ramah.

"Ini temen ekskul olim gue, namanya Karin. Anak IPA 3." jelas Saskia kepada kedua temannya.

Dan reaksi kedua temannya itu, diluar ekspetasi Karin. Ia fikir mereka akan melakukan salam perkenalan seperti kebanyakan orang yang baru bertemu, tapi ini tidak. Kedua teman Saskia itu, malah membulatkan matanya terkejut dan memastikan kebenarannya kepada Saskia.

"Hah yang bener lo?"

"Anak IPA 3?"

"Sekelas sama murid baru itu dong?"

"Aduh gimana rasanya sekelas sama orang cakep?"

Karin pun dibuat bingung harus merespon mereka bagaimana.

'Siapa. Arya maksud mereka?'

Saskia yang melihat kelakuan kedua temannya itu, hanya bisa tertawa ke arah Karin. "Gue ganti baju dulu, sampai ketemu di lapangan, Karin."

Dan setelah itu, Saskia menarik kedua temannya menjauh dari Karin.

Tidak mau begitu memikirkan, Karin kembali menunggu Adel. Dilihatnya ruang ganti tersebut sudah semakin ramai oleh siswi.

"Rin? Belum ganti?" sapa seseorang sambil menepuk pundak Karin.

Karin menoleh dan menemukan temannya, Syantika dan Retha tengah berdiri di hadapannya dengan sudah memakai seragam olahraga.

"Belum. Masih gantian sama Adel." jawab Karin.

"Yaudah, cepetan ya. Soalnya kelas kita yang bakal duluan ambil nilai." ucap Retha memberitahu.

Karin hanya mengangguk sebagai balasannya.

"Kalo gitu kita duluan ke lapangannya," timpal Syantika, yang kemudian beranjak pergi bersama dengan Retha.

Ruang WaktuWhere stories live. Discover now