XIV. Lorong

5 3 0
                                    

Saat ini Karin tengah berada di dalam kelasnya sambil memasukkan seragam olahraganya ke dalam tas. Bel istirahat sudah berbunyi dan Karin belum ingin pergi ke kantin, karena dirinya hanya seorang saja.

Setelah selesai mengganti seragam tadi, Adel pamit ke ruang musik karena ada urusan yang berhubungan dengan ekskulnya tersebut. Sementara Arya dan Adam, mereka berdua masih berada di lapangan basket untuk bermain sebentar dengan teman laki-laki yang lainnya.

Jadilah, Karin seorang diri di dalam kelasnya.

Padahal tadi Retha dan Syantika sudah mengajaknya untuk ke kantin bersama. Tapi, Karin menolak dengan halus karena ingin menunggu Adel saja. Tidak tau seberapa lama urusan Adel akan selesai.

Bosan berdiam diri di dalam kelas saja, Karin mencoba untuk keluar dan melihat pemandangan sekolahnya dari lantai dua. Dapat Karin lihat dari atas sini, dibawah sana, tepatnya di lapangan outdoor terdapat beberapa murid yang sepertinya tengah melakukan latihan drama.

Terlarut melihat pemandangan tersebut membuatnya ikut terbawa suasana, tak jarang Karin ikut tersenyum bahkan tertawa lepas ketika melihat hal lucu yang dibawakan oleh murid-murid pemain drama dibawah sana.

Drtt... drtt... drtt

Karin merasakan ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

Arya Langit Gemintang

Karin

Dimana?

Ternyata Arya yang baru saja mengiriminya pesan, membuat Karin langsung saja membalas pesan tersebut tanpa menunggu lama.

Di depan kelas

Belum ke kantin?

Belum

Nanti aja tunggu kalian

Adel juga lagi di ruang musik

Tidak mendapat balasan lagi dari Arya membuat Karin langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku roknya.

Lalu pandangan Karin kembali ke arah lapangan. Beberapa saat terlarut melihat pertunjukan drama membuat Karin melupakan sekitarnya. Bahkan Karin tidak sadar jika tidak jauh dari lapangan, tepatnya di pinggir lapangan. Arya tengah menatapnya. Tidak berniat untuk memanggil atau mengiriminya sebuah pesan, yang Arya lakukan hanya menatapnya dengan tatapan meneduhkan.

Mengulas senyumannya, Arya dibuat ikut tersenyum begitu dari bawah sini ia melihat Karin melepaskan tawanya. Entah apa yang sedang gadis itu tertawakan, tapi Arya sangat senang melihatnya.

Arya tidak menyadari jika di depannya sedang ada pertunjukan drama yang mana hal tersebut membuat Karin melepaskan tawanya, yang Arya tau jika lapangan sangat ramai dengan beberapa murid yang entah sedang melakukan apa.

Karena fokusnya seorang Arya hanya kepada Karin.

Terlintas di dalam pikirannya untuk mengabadikan momen tersebut, Arya langsung mengambil ponselnya dan mengarahkannya ke atas, tepat ke arah Karin.

Sekali jepretan dan Arya melihat hasilnya. Senyuman manis yang terukir di wajah gadis itu mampu menularkan kepadanya.

Teringat dengan tujuan awalnya, Arya langsung beranjak menuju lantai dua sambil membawa sebuah wadah sterofoam di tangan kirinya yang berisikan nasi goreng. Ya, setelah tadi mengirimi Karin pesan singkat dan mengetahui jika gadis itu belum pergi ke kantin, Arya langsung meninggalkan lapangan basket dan berinisiatif membelikannya nasi goreng.

Ruang WaktuWhere stories live. Discover now