2

14.2K 1.5K 138
                                    

Typo.
Vote dulu, gan matursuwon.

___________________________________

Selamat membaca.
__________________________________

Sepulang dari kelas kuliahnya, Baskara pergi ke tempat kerjanya. Iya, selama ini ia kerja part time disebuah cafe dan menjadi barista demi menghidupi kebutuhannya. Sebenarnya ada satu pekerjaan lagi yang ia jalani.

"Bas, hari ini cuma sampe jam 5 sore aja?" Tanya salah seorang pemuda bernama Niko yang juga bekerja di sana.

"Yoi, besok sama lo lagi, Nik?" Ujar Baskara yang sedang menyedu kopi untuk pelanggan.

"Iya, mana lembur sampe jam 11 malem," balas Niko.

"Yaudah, lah. Dijalani aja, lumayan duitnya bisa buat bayar kos sama kuliah," ujar Baskara.

"Emang gaji lo cukup buat biaya kuliah dan kehidupan lo yang lain, Bas?" Tanya Niko, membuat Baskara mengulum bibirnya.

"Ya...... dicukup-cukupin, gue tabung duitnya," ujar Baskara.

"Lo hebat banget dah, Bas. Bisa bagi waktu, bagi pengeluaran biaya, salut dah!" Niko memberi acungan jempol pada Baskara sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tawa renyah Baskara mengudara, "demi ngejar cita-cita, gue trabas rintangannya."

__

__

Sore pun tiba, Baskara memilih berjalan kaki untuk kembali ke kos, selain hemat biaya kendaraan, ia juga ingin menikmati langit senja.

"Capek sih, cuma kalau gue buat naik ojol, bisa-bisa malam ini gue gak makan, bjir!" Ujar Baskara.

Ia menghela napas panjang, terasa sekali kakinya sangat lelah. "Gak papa dah, Cafe ke kos 15 menit."

Langkahnya terhenti ketika menemukan seekor kucing sangat kecil tidak berdaya di dekat rerumputan pinggir jalan.
"Buset, meng." Baskara berjongkok dan membawa tubuh kucing kecil itu untuk ia usap-usap.

"Kasihan banget lo, emak lo mana meng?" Mata Baskara meliar, mencari induk kucing. Ia memutuskan untuk menunggu beberapa menit, siapa tau induk kucing itu sedang mencari makan.

"Tapi kalau mak lo lagi cari makan, kenapa lo terlantar gini? Mana basah kuyup, masih bayi," ujar Baskara yang masih senantiasa mengusap tubuh anak kucing tersebut.

Di rasa hari semakin malam, Baskara memutuskan untuk membawa anak kucing itu ke kos nya. Sebelum itu ia juga membelikan 1 sachet makanan kucing basah karena uangnya tidak cukup jika harus membeli yang isinya banyak. Sesampainya di kos dirinya menaruh anak kucing itu di dalam kardus bekas sepatu.

"Bentar ya meng, gue mandi dulu, abis itu kasih lo makan sekalian gue juga makan. 5 menit doang gue mandinya," ujar Baskara pada si kucing.

Selang beberapa menit saja, Baskara keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan boxer. Kemudian menyiapkan makanan kucing yang ia beli ke dalam wadah kecil dan juga makanan untuk dirinya sendiri.

"Itadakimasu, meng." Baskara pun mulai menyantap makan malamnya, sesekali matanya melirik anak kucing yang juga ikut makan.

"Makan yang banyak, meng. Biar cepet gede."

"Eh, jangan cepet gede. Dewasa itu gak enak meng. Kayak gue nih contohnya, udah gak punya orangtua sama kayak lo. Kerja keras buat menuhin biaya kuliah sama sehari-hari. Mangkannya gue nanti mau kerja di lembaga antariksa kalau gak planetarium kalau udah lulus S1 Astronomi. Aslinya ya, meng, bokap gue itu punya perusahaan properti, tapi direbut sama om gue dan gue gak kebagian jatah. Emang shibal pak tua itu, liat aja meng, gue mau rebut lagi perusahaan bokap. Terus kita kaya dan lo bisa makan wiskas tiap hari. Doain gue, meng," ujarnya yang panjang lebar pada si kucing.

CANDRAMAWA KELABU✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora