15 🏴‍☠️

14.1K 1K 139
                                    

Typo.
Vote dulu gan, matursuwon.
Selamat berbuka puasa bagi yg puasa hari ini, yang belum waktunya buka puasa baca nanti aja.

__________________________________

Selamat membaca.
____________________________________

"Akhh!!! Keluarin! Keluarin!" Fazil menjerit kesakitan saat penis milik pria dewasa bernama Ando itu menerobos masuk ke dalam dirinya tanpa perasaan.

"Ampun......! Sakit! Akhhh!" Air matanya keluar seiring dengan tubuhnya yang terlonjak kasar. Lubangnya yang sempit itu terasa koyak, tidak ada rasa nikmat sama sekali.

'Plak!'

Ando menampar pipi Fazil dengan keras. "Ini yang kamu lakuin ke adek saya! Bahkan dengan teganya kalian berliama menyetubuhinya!" Amarah Ando benar-benar memuncak, tidak memperdulikan Fazil yang menangis, menjerit kesakitan. Ia hanya merasakan betapa sakitnya Mawar saat kelima pemuda itu menyetubuhinya dengan kasar.

"Hhhh- akhhh!" Fazil terus terisak, tubuhnya sangat sakit sekali.

Dari kejauhan, Dirgan bersedekap dada memperhatikan adegan dewasa di hadapannya. Irisnya mengarah pada ke empat pelaku yang memandang takut pada Ando yang tengah menyetubuhi Fazil.

"Kenapa? Takut?" Tanya Dirgan, memandan mereka dengan dingin.

"Tolong jangan lakuin itu sama kita, kita nyesel, bang......" ujar salah satu di antara mereka yang diangguki ketiga pelaku lainnya.

"Kalian nyesel pun percuma! Mawar kehilangan masa depannya cuma karena kalian!" Sahut Baskara.

"Waktu Mawar teriak, apa kalian berhenti? Kagak, kan?!" Baskara mensejajarkan dirinya dengan salah satu pelaku bernama Sean.

Tangannya terulur menarik dagu Sean dan menekan kukunya hingga tertancap. "Gan, kalau langsung kita bunuh kayaknya gak seru."

"Gak adil buat Mawar. Karena mereka, psikis Mawar terguncang, masa depannya hancur gitu aja. Batin dan fisiknya sakit karena mereka. Apa lo masih mau bunuh mereka langsung?" Baskara menoleh pada Dirgan yang sedang menatap tajam pergulatan panas antara Ando dan Fazil.

"Kita jual mereka!" Dirgan mengalihkan pandangnya pada ke empat pelaku.

"Tutup mulut kalian tentang kejadian sekarang dan yang akan kalian alami kedepannya, bahkan dari keluarga. Kalau gak, gue gak akan segan bunuh lo semua dengan cara paling keji." Dirgan menarik salah satu rambut pelaku bernama Glen hingga si empu mendongak.

"Lo semua gak akan bisa lari dari gue!" Ujar Dirgan dengan nada dingin yang penuh penekanan serta tatapan seperti belati tajam. Setelahnya, Dirgan berjalan menuju kamera yang sudah ia pasang tepat menyorot wajah Fazil.

"Akhh! Udah! Hhhh- ahh......., tolong berhenti!" Fazil tidak hentinya memohon pada Ando yang tengah menghancurkan lubangnya dengan penis besar milik pria dewasa itu.

Seolah tidak memedulikan jeritan kepayahan Fazil, Ando terus menghajarnya tanpa ampun sebagai balasan apa yang dirasakan Mawar.

Saat sampai pada pelepasannya, Ando memberikan pukulanberkali-kali pada pipi Fazil hingga lebam. Kemudian beranjak dari tempat tidur dan berpakaian sebelum menuju ke empat pelaku lainnya.

"Dia......" Telunjuknya menunjuk Fazil.

"Biar saya yang urus, mereka ber empat–"

"Mereka ber empat rencananya mau kita jual, bang," sahut Baskara memotong pembicaraan Ando yang kini melempar anggukan setuju.

"Oke, jangan dikasih ke polisi dulu, kalau perlu kalian siksa mereka sampai mentalnya hancur!" Ujar Ando, kejam memang. Tapi mereka juga melakukannya pada adiknya, bahkan lebih kejam.

CANDRAMAWA KELABU✔Where stories live. Discover now