16

9.5K 1.1K 58
                                    

Typo.
Vote dulu gan, matursuwon.

________________________________

Selamat membaca.
________________________________

Juna memandang tubuh Baskara dengan buas. Ingin segera menggertaknya di atas tempat tidur.
Tangannya terulur mengusap pipi Baskara dengan sensual.

"Susah banget dapetin lo, gue bakal buat lo puas dan ketagihan sama penis gue, Baskara....." Lidah juna terjulur mengulum dan menjilat telinga Baskara.

Kemudian beralih mendihi Baskara.
"Lo seksi banget, Bas......." Lidah Juna beralih menjilat dagu Baskara. Sebelum sampai pada bibir, Baskara terlebih dahulu membuka matanya dan terkejut mendapati Juna.

"Brengsek!!" Mencoba mendorong tubuh Juna, namun tenaganya masih lemah akibat efek obat bius yang masih ada.

Tawa Juna mengudara dan menggelegar.
"Kenapa? Kok tangan lo lemes gitu?"

"Sialan! Om Juna bangsat!!" Meskipun tenaganya melemah karena pengaruh obat, Baskara tetap berusaha memberontak. Beruntung Juna tidak mengikat tubuhnya.

"Berontak aja terus, yang capek lo sendiri Baskara......., nikmatin aja." Juna mengangkat kaos Baskara hingga terlihat perut dan dadanya, kemudian menjilati area tersebut dengan nafsu membara.

Mata Baskara meliar, mencari sesuatu yang bisa dijadikan senjatanya. Namun sialnya ia tidak menemukannya. Matanya mendelik saat tangan Juna meremas kejantanannya. Dahinya mengerut dengan rahang yang mengeras, emosinya sudah di ujung tanduk. Dengan sekuat tenanga, ia mendorong tubuh Juna yang menindihinya hingga terhempas ke samping. Tubuhnya yang masih sempoyongan pun menatap tajam Juna yang kini malah tertawa. "Lo gak bakal bisa lolos, Baskara."

Napas Baskara semakin memburu, menatap pintu yang tertutup dan terkunci. Matanya menelisik pakaian yang Juna kenakan, lalu tertuju pada ponsel yang berada di saku Juna. Perlahan ia mendekat pada Juna.

"Ayo, sayang.... gue jamin lo pasti ketagihan." Juna menarik tangan Baskara dan mengarahkan pada kejantanannya.

"Gimana? Besar, kan?"

Baskara memejamkan matanya, berpura-pura menikmati saja. Satu tangannya ia buat untuk meraba tubuh Juna. Menahan mati-matian emosinya saat Juna kembali mencumbunya di leher, matanya melirik saku Juna yang terdapat ponsel. Ia juga mengambil ancang-ancang untuk berlari ke arah kamar mandi sebelum menarik ponsel milik Juna.

"SIAL!" Umpat Juna saat Baskara berhasil mengambil ponselnya dan berlari menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Baskara segera membuka ponsel Juna yang sialnya menggunakan sandi. Tidak ada pilihan lain, Baskara harus me-reset ulang ponsel tersebut. Persetan dengan data-data yang berada di ponsel Juna, yang penting bukan ponselnya sendiri.

Panik saat Juna dan beberapa temannya mulai membuka paksa pntu kamar mandi. Berdecak saat ponsel tersebut me-reset terlalu lama. Setelah beberapa saat, ia berhasil membuka ponsel tersebut dan langsung menghubungi Dirgan, beruntung ia hapal nomornya.

"Angkat, shibal!!" Umpatnya saat Dirgan tidak kunjung mengangkat telponnya.

08523xxxxx
00.01

"Dirgan, tolongin gue! Ini Baskara pacar lo yang paling cakep, gue pake nomer Juna, dia culik dan mau perkosa gue, Gan! Buruan lo lacak lokasinya pake nomer ini, cepetan! Gue gak mau dimasukin kontlnya Juna, maunya kontl lo. Jangan lupa bawa senjata lo, bro!"

Tanpa menunggu balasan Dirgan, Baskara langsung mematikannya dan mencari tempat yang pas untuk menyembunyikan ponsel Juna. Ia yakin, jika diberikan pada Juna, maka pria itu akan mematikan ponselnya dan membuat Dirgan kesusahan melacaknya. Memilih menyembunyikannya di dalam pot tanaman berisi tanah yang ada di sana.

CANDRAMAWA KELABU✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن