5🏴‍☠️

20.8K 1.4K 121
                                    

Typo.
Vote dulu, gan, matursuwon.

_________________________________

Selamat membaca.
________________________________

"Sakit!" Sentak Baskara saat ujung kejantanan Dirgan ingin menerobos lubang analnya. Memukul berkali-kali pundak Dirgan dan membuat kedua tangannya kembali ditahan oleh pemuda yang kini mengukungnya. Terlalu terbuai dengan permainan lidah Dirgan, hingga tidak sadar jika jemari Dirgan memberi pemanasan pada lubangnya, awalnya ia menolak dan menahan agar Dirgan tidak memainkan jarinya dalam lubang analnya, namun pemuda itu kembali memberinya lumatan memabukan dan kini malah kejantanan Dirgan yang ingin menerobos masuk.

"Lo tahan bentar, Bas......" ujar Dirgan sembari mengusap kepala Baskara.

"Gue yang jadi top! Bukan lo!" Sentak Baskara dengan air mata yang merembes. Urat-urat lehernya juga menonjol keluar. Dirgan sebenarnya tidak tega, tapi kejantanannya sudah bangun dan siap menghancurkan lubang Baskara.

"Iya, nanti lo jadi top, tahan bentar aja." Dirgan tiba-tiba saja mendapat dorongan untuk mengecup kening Baskara.

"Akhhh!!!" Baskara mendongak merasakan sakit luar biasa di analnya yang dipaksa terbuka lebar. Bahkan Dirgan membekap mulutnya karena suaranya bisa saja terdengar sampai luar kamar.

"Mhhhhhh!!!!" Baskara memekik tertahan dengan mata terpejam kala kejatanan Dirgan berhasil masuk sepenuhnya. Membuat air matanya meluruh dengan deras.

"Keluarin, Gan! Keluarin!" Pinta Baskara disertai isakan. Ingin menghajar Dirgan saat ini juga, namun ia merasa lemas saat bagian bawahnya dimasuki daging tidak bertulang secara paksa.

Berbeda dengan Dirgan yang merasa nikmat mendapat pijatan pada kejantannya. Memilih tidak bergerak dan kembali melumat bibir Baskara.
"Ganh-" Mencoba mengabaikan keinginan Baskara dan terus membuatnya terlena.

"Hhhh- " Mata sayu Baskara menatap Dirgan yang berada di atasnya. "Gue aja yang atas, ya?" Pintanya, lagi.

"Iya, habis ini lo di atas. Ijinin gue buat gerak dulu, boleh?" Sebisa mungkin Dirgan menahan agar tidak menyakiti Baskara.

"Sakit, Gan, sumpah!" Tepis Baskara.

"Gue bakal pelan, janji." Tanpa menunggu balasan Baskara, Dirgan pun menggerakan pinggulnya. Membuat Baskara meremat kuat bantal di bawahnya.

"Ahh! Shhhh-" Baskara berusaha merapatkan kedua pahanya, namun selalu dilebarkan kembali oleh Dirgan.
Memilih melihat Jameng yang tengah meminum susunya di dalam kandang.

"Anghh....... Ahhh!" Tubuhnya membusung kala merasakan sensasi nikmat pada lubang analnya. Dirgan yang mengetahui itu pun semakin menghujamnya. Gerakannya juga semakin kasar, tidak sepelan tadi.

"Ganhh........ " Desah Baskara, Dirgan yang melihat Baskara tidak berdaya di bawahnya itu justru semakin bersemangat. Sial! Kenapa tidak dari dulu saja dia mengenal Baskara? Kalau vidionya dengan Baskara diperjual belikan, maka akan mendapat keuntungan lumayan banyak untuk tambahan biaya kehidupan mereka.

"Lo mau jadi top?" Tanya Dirgan yang mendapat anggukan cepat dari Baskara. Kemudian mengangkat tubuh Baskara dan merubah posisinya menjadi di atas sedangkan dirinya di bawah Baskara tanpa melepas penyatuan mereka.

Kening Baskara mengerut karena merasakan kejantanan Dirgan semakin dalam menusuk.
"Ahhh!" Tubuh Baskara meluruh ke depan dan bertumpu pada dada bidang Dirgan.

"Keluarin dulu, Gan. Sakit...... gantian!" Suaranya pun terdengar parau.

Pantatnya diremas kuat oleh Dirgan. "Gantian gimana, Bas? Ini udah gantian, lo di atas," ujar Dirgan dengan senyum terlihat mengejek di mata Baskara.

CANDRAMAWA KELABU✔Where stories live. Discover now