2. Tubuh Sempurna

203 34 0
                                    

Berapa lama ini akan berlanjut?

Yuma tidak tahu berapa lama dia tidak sadarkan diri. Namun satu hal yang pasti, mimpi dari saudarinya yang menunggu dalam diam membayangi pikiran Yuma setiap ia menutup mata. Terkadang dia sempat membuka mata, hanya untuk mendapati rantai Key masih melilit tubuhnya dan dia pun kembali tak sadarkan diri.

Lalu membuka mata lagi, tubuhnya seperti disedot sampai kering hingga dia pingsan. Entah itu darah, Saliva, atau bahkan air mata. Semua dihisap habis oleh Key.

Produk terbaik Forecemium ini sepertinya sangat kehausan. Dia tidak membiarkan Yuma beristirahat barang sedikitpun karena dia tampak seperti orang kehausan di tengah padang pasir yang akhirnya menemukan sebuah oase.

Entah berapa banyak waktu berlalu, yang jelas Yuma merasa bahwa dia harus segera bangun. Dia harus bangun untuk mendapatkan makanan untuk saudarinya. Dia harus segera bangun!

Bangun!

"Ah—" Yuma membuka matanya spontan.

Matanya terbelak, nafasnya sedikit cepat, ia mencoba mengatur degub jantungnya. Dia ingin menggerakkan tubuhnya, tapi rasanya seluruh persendian di tubuhnya berbunyi secara bersamaan sebagai tanda bahwa dia tidak bisa bergerak sekarang.

"Aw aw aw. Tubuhku... Aduh... Aduduh...."

Dia memekik kesakitan. Posisi tidurnya sekarang tengkurap dengan posisi kepala menoleh ke kanan. Yuma tidak mendapati siluat siapapun sepanjang garis matanya sehingga ia memutuskan untuk menolehkan kepalanya ke samping kiri, mengerahkan sejumlah tenaga untuk sekedar berganti posisi kepala.

Dan setelah ia memalingkan wajahnya ke samping kiri, Yuma disuguhi pemandangan rupawan yang membuat matanya silau saking terangnya wajah malaikat berjiwa iblis itu.

Dan setelah ia memalingkan wajahnya ke samping kiri, Yuma disuguhi pemandangan rupawan yang membuat matanya silau saking terangnya wajah malaikat berjiwa iblis itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"Erk...air...." pintanya lirih.

Key menunduk, melihat sampah menyedihkan itu meminta air, ia pun meraih air minum di atas meja dan menahannya di dalam mulutnya. Dia lalu membalik tubuh Yuma, membaringkan tubuh itu sementara tangan kanannya menyelip ke bawah punggung gadis itu untuk membantunya bersandar.

Yuma tahu apa yang akan terjadi sehingga ia pun membuka mulutnya sedikit, membiarkan Key menyalurkan air minum itu dari mulut ke mulut. Ini bisa menjadi salah satu proses Connecting sehingga Yuma tidak terlalu ambil pusing.

Wavelength-nya sudah habis disedot monster gila ini sehingga ia bahkan tidak punya tenaga untuk sekedar minum air.

Mengulang beberapa kali, Yuma akhirnya merasakan segar di tenggorokannya. Dia kembali dibaringkan. Matanya mengerjap untuk melihat sekeliling ruangan. Tubuhnya terasa nyaman, berbaring di atas tempat tidur super nyaman, selimut hangat, baju bersih, tubuh bersih, dan ruangan yang sangat segar.

Beberapa alat canggih menempel di dinding, terdapat fasilitas berupa meja kursi, layar besar, tempat tidur luas, tempat baju, dan kamar mandi pribadi.

Yuma terperangah dengan kondisi ruangan Key. Dia pun berusaha bangkit. Memaksakan tubuhnya yang terasa remuk seperti habis dihantam meteor.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora