11. Peringatan Pertama

189 31 2
                                    

Yuma dan Yumi kembali ke lantai dua setelah sesi Connecting pertama mereka selesai.

Yumi menyadari ada yang salah dengan kakaknya. Setelah kembali dari tempat itu, Yuma menjadi sangat diam dan tampak berpikir. Tubuhnya memang disini, tetapi kepalanya sudah mengembara entah kemana. Karena khawatir, Yumi memutuskan untuk bertanya.

"Ada apa kak? Apa terjadi sesuatu?"

"Nah, itu..." Yuma ragu apakah harus mengatakannya atau tidak tapi hanya Yumi yang bisa ia percaya jadi dia pun akhirnya bercerita. "Ingat Hunter rank B yang mengejar kita dua hari lalu?"

Yumi mengangguk. Ia ingat benar karena memang hari itu tubuh Yuma basah kuyup dan membuat Key marah.

"Aku bertemu dengannya di sana. Matanya buta dan kaki kirinya hancur. Dia bilang itu disebabkan oleh Key. Dia mengira Key menghabisinya karena sudah menyerangku. Dan disinilah aku berpikir, Key tidak memiliki emosi, dia bahkan tidak mengingat kita. Lantas mengapa dia menghajar Hunter itu karena kita?"

Pertanyaan itu jelas membuat Yumi juga kebingungan. Apa yang Yuma katakan benar adanya. Tidak mungkin Key melakukan hal seekstrim itu padahal mereka sudah sepakat untuk tidak saling bertemu lagi. Tapi rupanya, sepertinya Key melanggar kesepakatan itu.

"Hah... Jawabannya hanyalah bertemu langsung dengan Key dan bertanya kepadanya, tapi itu mustahil." Yuma bangkit, "Aku akan membeli makan dan minum untuk kita. Tunggu aku disini ya."

Yumi mengangguk. Dia memilih untuk diam di tempat aman karena kejadian dua hari lalu itu masih menghantuinya. Dia dan Yuma dikejar oleh Hunter berpangkat hanya karena wavelength kuat yang ia miliki. Yumi merasa sudah cukup merepotkan kakaknya, sehingga dia tidak ingin merepotkan Yuma lebih banyak lagi.

~×~

Forecemium Center

Yuma termenung di depan menu. Ia mengeja satu persatu huruf yang tertera sambil melihat layar hologram dari gelangnya yang menunjukkan huruf alfabet yang sama. Dia merangkai huruf-huruf itu menjadi satu dan akhirnya membentuk satu kalimat yang ia pahami.

"K.. o.. p.. i... Kopi. S.. u..s...u... Susu. Kopi susu? Apa itu?" tanya Yuma pada penjaga stan.

Mendapati pembeli berupa Stabilizer sampah yang baru belajar membaca sungguh merepotkan. Dia sudah berdiri disana selama sepuluh menit hanya untuk mengeja Kopi Susu! Penjaga stan itu hampir kehilangan kesabarannya.

Dia memaksakan senyum dan nada bicaranya sarkas, "Minuman yang bisa membuat jantungmu berdetak, tetapi jika pencernaanmu tidak kuat dengan efeknya, kamu bisa mengalami gangguan pencernaan yang parah."

"Nah, aku tidak akan membelinya. Lalu bawahnya... Em... Itu... M..i..."

"Aarghhhh!!!" penjaga stan itu pun akhirnya kehilangan kesabarannya dan berteriak. "Belajar membacalah lebih dahulu sebelum memesan! Kau menghabiskan banyak waktuku, sampah sialan!"

Yuma sudah terbiasa dengan perlakuan kasar sehingga ia tidak menggubris penjaga itu dan terus mengeja. Merasa diabaikan, penjaga stan itu pun merasa geram dan ingin melemparkan es batu untuk mengusir sampah di depannya, namun sayangnya es batu itu keburu meleleh bahkan sebelum menyentuh sang sampah.

"Milk shake . Jika kamu alergi susu sapi, aku rasa kamu bisa ambil yang soya."

Suara seorang laki-laki terdengar bersemangat dari belakangnya. Yuma pun menoleh, ia mendapati sosok remaja laki-laki berkulit kecoklatan dengan banyak bekas luka dan jaket hitam yang tidak dikancingkan.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Where stories live. Discover now