26. Kebencian Dalam

168 29 2
                                    

Keesokan harinya,

Key masuk  ke dalam Dugeon. Dia mengambil sampel dari bekas tubuh tiga Hunter yang ia bunuh. Dia akan mengembangkan sampel tersebut ke dalam tubuh produk. Didapatkan dari data analisis, mereka semua adalah Hunter rank A. Tidak sulit untuk membuatnya.

Menggunakan kemampuan dan sistemnya, Key membentuk individu baru yang benar-benar sangat mirip, atau bahkan sama dengan struktur DNA dari sampel yang ia ambil. Setelah ratusan jam berlalu, akhirnya wadah dari tiga Hunter tersebut berhasil dibuat. Sekarang hanya tinggal memasukkan sistem ke dalam kepala mereka.

Key melajukan ujicoba dan memasukkan informasi yang dibutuhkan. Jika dilihat lebih dekat, dia seperti menciptakan sebuah robot, tetapi ini bukan robot, ini adalah manusia sungguhan. Manusia yang diprogram berdasarkan keinginan pembuatnya.

Makhluk yang Key ciptakan ini adalah Bio Weapon, bukan Evolver. Proses penciptaan mereka berbeda. Bio Weapon lebih sulit karena otak manusia itu kompleks dan rumit. Pengerjaannya juga harus teliti dan membutuhkan lebih banyak energi karena hasilnya akan sangat mirip dengan yang aslinya.

Seperti foto kopi.

Awalnya Key hendak membuat Evolver, tetapi jika ingin mendapatkan duplikat yang mirip dengan aslinya, Bio Weapon adalah jawabannya. Hal ini jelas menarik perhatian para ilmuwan, termasuk profesor Gyn. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sedang dibuat oleh Key. Kenyataan bahwa blueprint Bio Weapon hanya ada di sistem Key membuat para ilmuwan agak jengkel karena mereka tidak bisa membuat senjata itu. Terlebih setelah tahu bagaimana cara pengoperasian dari Bio Weapon tersebut, mereka semua terkagum-kagum dengan bagaimana kematian dapat ditentang dengan ilmu pengetahun.

Setelah serangkaian mekanisme dan banyaknya prosedur, akhirnya, 3 Bio Weapon siap untuk keluar dari laboratorium. Mereka memiliki struktur otak yang sama dengan yang asli sehingga pastinya tidak akan ada masalah.

Marow, Ramon, dan Lion. Mereka terlahir kembali. Penampilan mereka bertiga benar-benar sama dengan yang dulu. Dengan ini, Key rasa Yuma akan pulih dan dia bisa kembali sehat serta mampu tertawa lagi.

Dia memberikan pakaian pada ketiga Bio Weapon ini dan menggiring mereka untuk bertemu dengan Yuma. Berdasarkan lokasi yang terdeteksi, Yuma sedang mengantar Yumi membeli makanan di kafetaria. Dia pun bergegas pergi kesana.

Sesampainya di kafetaria, Yuma terlihat menggandeng tangan adiknya. Matanya sangat sipit dan sembab, seperti telah menangis sangat lama. Dia bahkan tidak bisa berjalan sendiri karena penglihatannya kabur akibat matanya tidak mau terbuka lebar.

"Yuma," panggil Key.

Mendengar panggilan itu, Yuma pun berbalik. Yumi mengantarkan kakaknya lebih dekat kepada Key. Melalui celah matanya yang menyipit, Yuma dapat melihat tiga sosok yang berdiri di depannya sekarang.

 Melalui celah matanya yang menyipit, Yuma dapat melihat tiga sosok yang berdiri di depannya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Matanya seketika terbuka lebar.

"Marow?! Ramon?! Lion?!" Yuma berteriak keras. Keterkejutan membuat ia mematung cukup lama tanpa berkata-kata. Dia hampir meraih mereka, tapi seketika Yuma sadar. Mereka bertiga sudah mati, mereka tidak mungkin hidup kembali. Mereka bukan tiga Hunter yang ia kenal.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Where stories live. Discover now