25. Berjalan Seimbang

167 31 3
                                    

"Dugeon RAM mengalami aktivitas yang tidak biasa. Sebuah portal terdeteksi muncul dari pintu dugeon, tetapi portal tersebut langsung menghilang bahkan sebelum Enigna tim sampai disana."

Laporan yang Emily dapatkan membuat ia semakin pusing. Hidungnya yang disumpal kapas akibat mimisan adalah bukti bahwa selama tiga bulan ini ia tidak pernah beristirahat. Dia terus memaksakan dirinya, mencari celah dan kesempatan untuk menghubungi Alfa tim.

Jika bukan karena laporan terakhir mengenai Aether Core, Emily tidak akan bekerja sekeras ini. Dia sudah mendedikasikan seluruh hidupnya hanya untuk satu nama itu.

Aether Core.

"Uhh..."

"Emily!" seorang wanita dengan seragam yang sama menghampiri Emily. "Berhenti, istirahatlah lebih dulu. Kamu sudah memaksakan dirimu terlalu keras."

"Terimakasih, Skye. Tetapi Alfa Tim lebih penting. Mereka sudah terjebak di Dugeon RAM selama tiga bulan. Energi dari Heartcore pasti sudah mengikis kewarasan mereka."

"Kamu tahu dengan baik mengenai hal itu, Emily. Aku tahu kamu sangat ingin mendapatkan Aether Core kembali, apapun celahnya, kamu terus menyelidiki tidak peduli seberapa kecil bukti tentang keberadaan Core tersebut. Tetapi jangan lupa, kamu juga manusia. Berhentilah, apa kamu sudah melakukan Connecting?"

Emily menggelengkan kepalanya pelan. "Skye, kamu lebih tahu dari siapapun alasan mengapa aku tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan benda yang hilang itu."

"Iya, aku paham, aku tahu, Emily. Bahkan robot butuh dicas agar kembali berenergi. Ayo, sekarang aku antar kamu ke Stabilizer Center oh atau mau aku panggilkan Stabilizer agar datang kemari?"

"Tidak, jangan lakukan itu. Berbahaya memasukkan Stabilizer ke ruangan yang penuh dengan Hunter stress."

"Nah itu kamu tahu sendiri keadaanmu sekarang sedang sangat tertekan. Lihatlah timmu, mereka juga tidak mau berhenti sebelum kamu beristirahat. Sekarang berikan mereka libur, kamu juga, istirahatlah. Biarkan Enigma tim yang memantau Dugeon Ram."

Menyadari saran sahabatnya adalah apa yang dibutuhkan sekarang, Emily pun akhirnya menurunkan headphone nya. Dia menghela nafas sejenak sebelum berdiri dan memberi pengumuman.

"2 hari kita akan beristirahat!"

Semua tim Emily langsung menatap ke arah ketua mereka, seolah tidak percaya dengan apa yang didengar.

"TERIMAKASIH BANYAK KETUA!!!"

Buru-buru mereka semua berlari meninggalkan ruang kerja sambil ada yang menangis bahagia, ada yang tersedu-sedu, ada juga yang tertawa macam orang gila. Mereka terlalu bahagia akhirnya mendapatkan hari libur setelah tiga bulan bekerja lembur seperti kuda tanpa henti.

Skye tertawa melihat ekspresi Emily yang terkejut melihat tingkah anggota timnya yang kegirangan hanya karena dua hari libur kerja.

"Hahahaha, bahkan timmu sudah burn out semua, apalagi ketuanya, kan? Ayo, aku akan mengantarmu," ucap Skye.

Emily menngambil tas dan ponselnya. "Mari."

Mereka hendak meninggalkan ruangan, namun tiba-tiba saja, sirene dari alarm darurat berdering sangat nyaring. Emily dan Skye langsung berlari ke kembali ke kantor kerja mereka, tidak terkecuali anggota tim Emily yang belum sempat keluar dari gedung ICG.

Alarm tersebut adalah perintah mutlak dari atasan. Biasanya hanya ada kejadian super darurat dan tidak bisa ditunggu. Alarm itu hanya berbunyi pada perintah penting, prioritas, semua harus dikesampingkan saat alarm itu berdering.

Emily membuka layar monitornya, Skye memperbesar volume suara.

.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Where stories live. Discover now