21. Alfa Team

158 32 2
                                    

"Ugh... Hah..."

Seseorang membuka matanya. Dia menatap langit-langit batu yang licin, langit-langit yang masih sama entah berapa lama ia sudah melihatnya.

Kepalanya masih belum memproses apa yang terjadi sampai tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"Ramon! Lion!"

Dia berteriak dan langsung duduk dari tidurnya. Wajahnya tampak pucat saat ia menoleh kesana-kemari mencari nama yang dipanggilnya. Namun seketika ia berhenti ketika melihat tak jauh darinya, seorang perempuan muda meletakkan masing-masing tangannya di kepala dua orang laki-laki yang terbaring tidak sadarkan diri.

"Itu nama mereka? Tenangkan dirimu, beristirahatlah."

"Anda...?"

"Apa mereka teman-temanmu? Mereka terluka cukup parah. Kapan mereka pertamakali Rage?"

Laki-laki yang terbangun itu pun terdiam sejenak. Dia ragu, tetapi hanya perempuan itu satu-satunya Stabilizer disini.

"Mereka sudah Rage sejak satu bulan yang lalu."

Yuma diam dan melanjutkan apa yang ia kerjakan. Dia fokus mengalirkan wavelength kepada dua orang yang tak sadarkan diri sementara satu orang lain itu masih berada di tempatnya seraya menatapnya dengan tatapan curiga.

Lama kelamaan tatapan itu jadi semakin menyebalkan. Yuma berusaha untuk menenangkan dirinya sebaik mungkin. Dia pernah mendapatkan pelajaran mengenai bertemu dengan 'orang asing'. Hal yang harus segera ia lakukan adalah berpura-pura dan menyembunyikan identitasnya sebaik mungkin.

"Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanyanya pada laki-laki itu.

"Oh," menyadari tindakannya sangat tidak sopan, orang itu menundukkan kepalanya karena malu. "Saya Marow, Nona sendiri siapa?"

Yuma menatapnya sejenak. Tidak ada perubahan di wajahnya yang bisa membuat laki-laki bernama Marow ini mencurigainya.

"Bukan siapa-siapa, hanya orang yang kebetulan lewat saja."

Yuma jelas tidak bberharap  laki-laki ini akan mempercayainya, tetapi tampaknya dia mengangguk dengan polosnya percaya.  Jika dilihat dari kondisi tubuhnya sekarang, laki-laki ini terlihat sangat kelelahan dengan jenggot yang tumbuh tidak teratur, rambut panjang, pakaian seperti Hunter namun dengan tambahan aneh yang tidak Yuma mengerti, lalu dia juga tampak sekarat.

Sepertinya mereka sudah terjebak di dalam sini cukup lama.

Sejauh yang Yuma pelajari, Hunter yang terlalu lama berada di dalam dugeon bisa menjadi gila. Kondisi mental mereka akan terkikis oleh Heartcore.

Pada dasarnya dugeon adalah tempat monster muncul. Heartcore adalah benda yang menjadi jantung sebuah dugeon. Jika ingin menghancurkan dugeon, maka hancurkan Heartcorenya terlebih dahulu. Tetapi sama seperti Hunter yang memiliki perinngkat, dugeon juga sama. Semakin kuat dan besarnya dugeon, semakin sulit menemukan Heartcore.

Dinilai dari penampilan mereka yang seperti bukan dari Forecemium, Yuma menduga bahwa mereka berasal dari dunia luar. Saat mereka tidak sadarkan diri, ia sempat mengecek barang-barang dan menemukan kartu identitas yang tidak begitu ia pahami.

Namun lambang atau logo di kartu nama mereka menunjukkan logo yang Yuma kenali. Itu adalah logo dari International Guardian Center. Sebuah organisasi yang harus diwaspadai oleh Forecemium. Berdasarkan apa yang diajarkan, dia seharusnya membunuh tiga orang ini saat mereka tidak sadarkan diri, tetapi Yuma tidak melakukannya.

Dia tidak punya alasan khusus untuk membunuh mereka. Tiga orang ini dalam keadaan sekarat. Jangankan membunuhnya, menolong diri sendiri saja mereka tidak mampu.

COLD NIGHT : Fragmented Dreams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang