02. YOUR DADDY!

17.2K 744 36
                                    

"Bisa-bisanya kalian ngelakuin hal kayak gini di belakang gue!"

Air mata Pearly tumpah ruah, pipinya memerah panas, amarahnya meledak-ledak bercampur dengan kecewa. Bisa-bisanya dua orang yang ia sayangi melakukan hal seperti itu! Tatapan nyalang Pearly berpindah pada Kalea yang kini justru membalas tatapannya tanpa ada raut bersalah sama sekali.

"Lea, gue salah apa sama lo?" Suara Pearly bergetar, jemarinya meremas kuat ujung bajunya sendiri.

"Lo nggak ada salah apa pun sih, sama gue." Kalea beranjak, lalu merangkul Gerald dengan raut wajah penuh kemenangan. Alih-alih risih, Gerald justru membalas rangkulan Kalea memang seolah ingin memanasi Pearly.

"Ly, kalo kata gue mending lo putus aja sama Gerald. Kami saling mencintai, dan ini salah lo yang terlalu naif sama Gerald. Hei Ly, Gerald butuh lebih dari sekedar pegangan tangan! Lo nggak tahu kebutuhan dia ...." Lea tersenyum licik lalu mengecup bibir Gerald singkat.

Pearly sudah tidak mengerti bagaimana jalan pikir Kalea. Sahabatnya itu menikung pacarnya sendiri?! Rasanya ia benar-benar malu di sini, apalagi kini seluruh perhatian tertuju padanya. Lemparan mata sinis dan juga iba menyorotnya. Ia rasa semua orang memang kini memihak pada Kalea. Jika dilihat perempuan itu memang tidak ada kurangnya dari segi apa pun. Ditambah, Kalea lebih populer darinya di sekolah maupun di luar.

Ingin menghilang saja rasanya, tetapi sekarang amarah yang mendominasi hingga rasa malu Pearly hilang. Tak kuasa menahan lagi, lantas Pearly maju dan berniat untuk menampar Kalea.

"Bangsat lo---akh!"

Belum saja tamparan Pearly mendarat di wajah Kalea, Gerald sudah lebih dulu mencekal tangan gadis itu lalu membuangnya ke sembarang arah.

"Yang salah di sini itu lo, Ly! Lo duluan yang gatel ke Liam, temen gue. Jadi nggak salah kalau gue lebih tertarik sama Kalea. Apalagi dia lebih cantik dan populer dari pada lo! Lagi pula gue juga udah nggak ada rasa sama lo, jadi mulai sekarang kita udahan!" sembur Gerald menjatuhkan harga diri Pearly di depan semua orang malam ini.

"Dasar playing victim, ya, lo!" jerit Pearly.

Liam yang sedari tadi diam lantas maju dan meninju wajah Gerald hingga berpaling ke samping. "Ngapain lo bawa-bawa gue?!"

Wajah Liam memerah, ia tidak terima jika dirinya dilibatkan dalam hubungan mereka. Enak saja! Harga diri yang sudah ia bentuk sedari lama tidak bisa dijatuhkan begitu saja! Amarahnya semakin melesak apalagi ketika melihat Gerald dan Kalea mempermalukan Pearly di depan semua orang seperti ini.

Tak terima menjadi samsak Liam, lantas Gerald melepas rangkulannya pada Kalea dan maju mendekati Liam. "Jelas aja lo ada hubungannya! Selama ini nyatanya lo dan Lily punya hubungan di belakang gue, 'kan? Ngaku!"

Liam meraih kerah baju Gerald, lalu menarik pemuda itu hingga jarak di antara keduanya semakin terkikis. "Jangan asal tuduh! Bukannya selama ini lo justru yang menjauh dari Lily? Gue cuma nemenin Lily kalau lo nggak ada buat dia! Sadar, Ge! Sadar kalau belakangan ini lo nggak pernah ada waktu buat Lily!

Liam meninju wajah Gerald hingga lelaki itu tersungkur---menjatuhkan seluruh gelas yang tersusun rapi di atas meja. Pertarungan antara Liam dan Gerald pun meledak malam ini. Bersamaan dengan itu musik DJ pun semakin keras menghidupkan suasana. Lampu dengan berbagai warna dinyalakan, para tamu pun semakin menikmati pertarungan sengit di antara mereka sembari minum.

"Gue nggak akan biarin lo hancurin Lily!"

Pearly yang masih dibanjiri air mata memilih untuk keluar dari sana. Hatinya sakit terlebih melihat Kalea yang terus-menerus melemparkan senyum licik padanya.

TAKEN YOUR DADDYWhere stories live. Discover now