20. Pesta Pernikahan Theo (FIRST KISS)

10K 419 52
                                    

HALO!

MALAM INI AKU BAWAIN KISAH PIE DAN GARA UNTUK MENEMANI MALAM MINGGU KALIAN!

Yuk baca yuk!

_-00-_

Kalea memang sengaja membuntuti Gerald setelah melihat Gerald berangkat bersama Pearly yang sudah berstatus sebagai mantan itu. Kalea menaruh sedikit rasa curiga pada Gerald, pasalnya tadi lelaki itu beralasan tidak bisa menjemputnya karena harus berangkat bersama sang ayah. Kalea masih bisa berpikiran positif, mungkin saja Gerald dipaksa berangkat bersama Pearly karena mengingat mereka berdua itu dijodohkan.

Dan sekarang, Kalea betulan kalang kabut setelah mendengar ucapan Gerald dengan telinganya sendiri bahwa lelaki itu menginginkan Pearly untuk kembali menjadi pacarnya. Apa-apaan?! Bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa perasaannya kepada Pearly sudah pupus? Kalea tidak terima Gerald mempermainkannya.

"Brengsek lo, Ge!" pekik Kalea marah. Matanya menatap nyalang dengan urat-urat yang terlihat jelas.

Gerald panik sendiri, pasti pacarnya itu marah karena salah paham. Seharusnya ia membicarakan rencananya ini terlebih dahulu kepada Kalea agar tidak berakhir salah paham. Jika sudah begini, maka dirinya tidak bisa berbuat apa pun selain mengatakan hal sejujurnya pada Kalea di belakang Pearly.

"Lea, lo salah paham---"

"Salah paham apa?! Gue dengar dengan jelas lo minta balikan sama Lily! Mau lo sebenarnya apa, sih, Ge?!" cerca Kalea tersulut emosi.

Keluar dari perdebatan dua sejoli itu, terdapat Pearly yang mati-matian menahan tawa. Ingin sekali ia menyemburkan tawa di hadapan dua makhluk yang pernah menjatuhkan harga dirinya di hadapan khalayak ramai itu. Menurutnya mereka adalah pasangan terkonyol di dunia. Malas meladeni, Pearly memilih untuk segera ke kelas sebelum guru tiba. Biarkan saja dua makhluk ini bertengkar pagi-pagi. Ia malas ikut campur.

"Dadah anak Mama dan calon menantu! Gue pergi ke kelas dulu, ya!"

Amukan Kalea pada Gerald sontak berhenti begitu Pearly menyebut Gerald dan dirinya sebagai 'anak dan calon menantu'. Kalea menatap Gerald dengan sorot bingung, sementara Gerald tampak lega. Kepergian Pearly menumbuhkan tanda tanya di benak Kalea.

"Tuh cewek ngomong apa barusan? Anak mama? Calon menantu? Hah?" ucap Kalea bingung.

Gerald mampu bernapas lega sekarang. Ia raih pundak Kalea, lalu ditariknya hingga gadis itu menyender di bahunya. "Iya. Lily berniat nikah sama papa gue. Gue nggak terima, makanya gue pura-pura minta balikan, karena gue kira Lily kayak gitu cuma untuk manas-manasin gue aja."

"Terus, dia mau balikan sama lo?"

Gerald menggeleng, wajahnya tampak lesu. "Gue salah. Ternyata Lily emang beneran jatuh cinta sama papa. Gue nggak mau Lily sampai jadi mama tiri gue, Le ...."

Kedua mata Kalea membulat sempurna. Ia pikir Pearly hanya bercanda saja saat mengatakan hal serupa padanya sewaktu di depan gerbang sekolah kemarin. Rupanya betulan. Ia shock berat, sebelumnya tidak pernah terpikirkan jika Pearly akan bertindak senekat itu demi balas dendam.

"Gue speechles, Ge. Gue kira Lily anaknya polos, ternyata mainnya lebih jauh."

Gerald mengambil tangan Kalea, kemudian dikecupnya singkat. "Maafin gue ya? Seharusnya gue rencanain ini bareng lo biar nggak salah paham."

"Gue mau aja sih, maafin. Tapi ada syaratnya."

_-00-_

MA DRESS sebuah nama butik yang terpampang jelas pada papan nama tepat di atas bangunan besar. Menelisik lebih jeli, terdapat banyak model pakaian mulai dari santai hingga formal terpajang di dalam bangunan tersebut. Toko pakaian besar ini sudah berdiri sejak lama, dan merupakan butik langganan keluarga Gara. Kualitasnya tidak perlu dipertanyakan, ya walaupun harganya terbilang mahal yang memang hanya dipasarkan untuk kaum menengah ke atas. Ada harga ada kualitas, begitu slogan yang tercipta di dunia ini.

TAKEN YOUR DADDYHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin