17. Nyaman (?)

11.2K 431 24
                                    

Haii aku kambekk!!

Ada yang kangen ndaa? Hehe

Kangen aku apa kangen Pie? 😗

Dah, langsung baca aja ya sayang-sayangkuu!

_-00-_

"Nanti berhenti di toko kue depan ya, Pak!"

"Baik, Non."

Mobil yang melaju pun berhenti di depan toko kue sesuai permintaan Kalea. Gadis itu turun, kemudian masuk ke dalam untuk membeli kue. Kalea berniat menjenguk Gerald yang sedang sakit sekaligus mencari kesempatan.

Cukup lama Kalea berdiri di hadapan etalase kue. Memilih kue mana yang cocok untuk diberikan pada Gerald. Lantas, Kalea memilih sekotak brownies dengan taburan keju. Setahunya keju adalah makanan kesukaan Gerald setelah seafood. Malas berlama-lama, Kalea segera membayar pesanannya di kasir lalu kembali masuk ke dalam mobil agar tiba di rumah Gerald secepat mungkin, setidaknya sebelum Gara datang. Karena yang ia tahu Gara sangat membencinya.

Kini dia sudah berdiri di depan pagar rumah Gerald. Di tangannya sudah lengkap dengan bingkisan buah, kue, dan tak lupa satu porsi seafood. Kalea segera menghampiri pos satpam yang berjaga di sana agar diizinkan masuk.

"Pak, saya Kalea pacarnya Gerald. Saya mau ketemu, Gerald-nya ada?"

"Oh, Mbak Kalea. Silakan masuk, tadi Mas Gerald sudah bilang ke saya kalau ada yang namanya Kalea langsung masuk saja."

Beberapa menit lalu setelah Kalea mengabari ingin menjenguk, Gerald pun langsung memberitahukan kepada satpam dan seluruh asisten rumah tangga untuk langsung menyuruh Kalea masuk agar dia tidak perlu menunggunya keluar membukakan pintu.

Satpam itu segera membukakan pagar untuk Kalea. Setelah mengucapkan terima kasih, Kalea pun bergegas memasuki pekarangan rumah Gerald yang luas hingga tiba di depan pintu utama.

Kalea memencet bel beberapa kali sampai seseorang membukakan pintu untuknya. Senyum sumringah Kalea terbit begitu Gerald menyambut. Sebuah pelukan hangat Kalea berikan untuk Gerald, ia juga menduselkan kepala pada dada bidang lelaki itu.

"Gue khawatir banget sama lo. Gimana keadaan lo sekarang, Ge?" tanya Kalea.

"Udah mendingan. Ayo, masuk." Gerald menggiring langkah Kalea untuk masuk ke rumah setelah menutup pintu. Gadis itu setia mengagumi seluruh interior mewah di tiap inci penjuru ruangan.

"Mau di ruang tamu atau kamar?" tanya Gerald pada Kalea yang masih menganga.

"Masa pacar di ruang tamu, sih? Kamar dong, babe," jawab Kalea dengan nada menggoda.

Gerald meneguk salivanya susah payah begitu maniknya tak sengaja dipertemukan dengan belahan dada Kalea yang sengaja diumbar. Gadis itu memang sempat berganti pakaian sebelum datang berkunjung. Tidak boleh, Gerald tidak mau memiliki pikiran macam-macam.

"Ya udah, ayo. Kamar gue di lantai atas."

Begitu sampai di kamar, Kalea langsung menaruh bingkisannya di atas meja dan merebahkan tubuhnya di atas kasur milik Gerald. Kalea menyunggingkan senyum miring sembari membuka kardigan yang dikenakan hingga tubuhnya yang hanya dibalut baju crop top itu terlihat jelas.

"Gue izin rebahan di kasur lo ya, Ge."

Gerald terkejut begitu melihat pemandangan yang disuguhkan Kalea. Sial, gadis itu sangat pandai memancing hasratnya. Baik, ia harus memiliki akal sehat di sini. Dia tidak boleh terpancing. Gerald mulai berjalan, lalu mengambil sebuah bingkisan yang berisikan seafood. Begitu menemukan makanan kesukaannya, Gerald langsung berlari keluar kamar dan kembali lagi sambil membawa mangkuk dan alat makan.

TAKEN YOUR DADDYWhere stories live. Discover now