24. Terhalang Restu

8K 377 25
                                    

HALOWWW SEMUANYAA!!

Kangen nggak sama aku? Absen dong yang kangen! Hehe

Maaf yaaa aku lama banget up-nya, soalnya sibuk dikit. Sosibuk emang

Kemarin pada mudik ke mana aja, nih? Kejebak macet nggaaakk?

Yuk lah langsung baca aja, katanya tadi udah kangen, kan?

Nikmati part ini!!

_-00-_

Idealnya jarak umur antara pasangan memang berada di angka 1 sampai 3 tahun. Namun, bagi beberapa dari mereka tidak bisa menyangkal jika jodoh mereka berada pada jangka kisaran umur yang terpaut jauh. Terkadang, ada yang 5, 6, 7 dan bahkan 10. Perihal jodoh ada di tangan Tuhan memang benar adanya, dan sampai kapanpun akan seperti itu. Namun, bagi beberapa dari mereka terlalu denial terhadap masalah jarak umur antar pasangan. Pasangan yang memiliki jarak umur terlalu jauh seringkali digunjingkan karena dianggap tidak pantas.

Hal tersebut serupa dengan kasus Gara dan Pearly saat ini. Jarak umur antara mereka memang terpaut jauh, yakni 17 tahun. Dengan Gara berumur 35 tahun dan Pearly berumur 18 tahun. 18 tahun bukanlah anak kecil lagi, tetapi sudah masuk ke tahap remaja akhir namun belum matang jika dikatakan dewasa.

Setelah Nalika tahu pasal umur Pearly dari sang cucu, ekspresinya seketika berubah total. Wanita tua itu menjumpai Gara dan Pearly yang masih berbincang ria di atas sofa. Tatapannya menyorot tajam tak bersahabat, berbanding terbalik dengan tatapannya sebelum masuk ke kamar Gerald.

Kehadiran Nalika dengan ekspresi tak bersahabat membuat Gara dan Pearly heran setengah mati.

"Gara, Mama mau bicara berdua sama kamu." Nada bicara Nalika dingin beserta dengan tatapannya.

Pearly merasa ada yang tidak beres setelah Nalika kembali dari kamar Gerald. Pasti laki-laki itu sudah berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya sampai membuat Nalika seperti itu.

Gara menggenggam tangan Pearly, kemudian mengusapnya dengan sorot mata menenangkan seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Ada apa, Ma?"

"Mama tunggu di pinggir kolam." Dan setelahnya Nalika melenggang pergi dari sana, meninggalkan perasaan was-was di antara keduanya.

Penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh Nalika, lantas mau tidak mau Gara pun menurut. "Saya pergi dulu, ya?"

Pearly mengangguk. Memandangi punggung tegap Gara yang semakin menghilang ditelan jarak. Hatinya berdebar kencang, ia takut jika Nalika akan berubah pikiran tentang hubungannya dengan Gara. Tidak mau mati penasaran, Pearly pun memilih untuk mengikuti Gara dari belakang. Ia berniat menguping pembicaraan keduanya.

Suara hela napas Gara membuat Nalika menoleh. Mereka sudah berada di pinggir kolam renang yang terletak di belakang rumah. Suasananya asri dan tenang, tetapi tidak dengan sorot mengerikan dari Nalika.

"Ada apa Mama nyuruh aku ke sini?"

Wanita tua itu melipat kedua tangannya di depan dada, kemudian memutar tubuh sehingga berhadapan dengan sang anak. "Jawab jujur, berapa usia Pearly?"

Ucapan yang Nalika hunuskan membuat jantung Gara seolah jatuh dari tempatnya. Napasnya tercekat di tenggorokan, otaknya berputar mencari-cari jawaban. Pasti Gerald yang mengompori Nalika Bagaimana jika Nalika tidak akan merestui hubungan mereka dengan alasan beda usia? Gara pusing memikirkan jawaban. Pria itu sudah menghabiskan waktu sekitar lima menit hanya untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan simpel Nalika.

TAKEN YOUR DADDYWhere stories live. Discover now