Cerita Masa Kecil dan Keteledoran Maisa

3.8K 290 27
                                    

Hellooo~

Terharu sekali lihat antusias kalian dengan cerita Major Let Me Love You 🥺 Semoga kalian semua terhibur yaa~

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama jadi pembaca yang bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Maisa mau ikut Pakde?"

Maisa yang sedang minum susu chocolate hangat pun menoleh ketika namanya disebut Pak Pradana.

"Kemana Pakde?"

"Berkuda."

Mata Maisa berbinar mendengarnya, dengan penuh antusias, Maisa pun menyetujui ajakan Pak Pradana, "Mau, Pakde!"

Pak Pradana pun mengajak Maisa ke halaman bekang, disana ada tempat pacuan kuda. Biasanya Pak Pradana senang berkuda disana.

"Suasana pagi di Hambalang sejuk, ya, Pakde. Enak deh kayaknya kalau Jakarta bisa sejuk kayak gini." Ucap Maisa sambil menghirup udara segar nan asri bukit Hambalang.

"Sejuk, ya? Itulah kenapa Pakde lebih ingin menghabiskan masa tua Pakde untuk tinggal disini, dibandingkan tinggal di luar negeri."

"Rela deh, Maisa kerja setiap hari kalau nanti, masa tua nya bisa tinggal di tempat yang sejuk dan menenangkan kayak disini."

Pak Pradana tertawa kecil mendengar penuturan Maisa.

"Sudah berapa lama kamu tidak main kesini, Mai?" Tanya Pak Pradana.

"Terakhir, waktu Pakde diangkat jadi Menteri di Kabinet Pak Jayanegara."

"Sudah lama sekali, ya?"

Maisa mengangguk setuju, membenarkan ucapan Pak Pradana.

"Pakde ingat sekali. Waktu kamu kecil, kalau datang kesini pasti harus kasih makan kambing. Kadang kamu sampai merengek minta menginap, tapi Heru tidak kasih izin. Akhirnya, Hisyam juga yang harus turun tangan supaya kamu boleh menginap disini."

Maisa yang mendengar pun ingatannya seperti tertarik ke masa-masa waktu dirinya kecil. Maisa terkekeh samar, apa se-menyebalkan itu dirinya waktu kecil?

"Iya? Aku lupa, Pakde. Yang paling aku ingat, waktu Pakde Hisyam marahin Mas Bio karena teledor jagain aku yang lagi main dipinggir kolam renang. Untung Pakde Hisyam lihat aku yang terpeleset, kalau enggak, mungkin aku sudah tenggelam kali, ya."

Tawa Pak Pradana pun pecah, ia turut mengingat kejadian itu. Kejadian waktu Maisa hampir tenggelam karena terpeleset ke dalam kolam renang.

Satu rumah panik kala itu ketika melihat  Maisa yang hampir tenggelam. Saat itu, Mas Bio yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, diberikan amanah untuk menjaga Maisa kecil yang sedang bermain. Karena keteledorannya, Maisa tak sengaja terpleset ke kolam renang dewasa dan hampir tenggelam.

Beruntung, Pak Hisyam—Adik Pak Pradana— yang sedang bersantai melihat Maisa yang terpleset dan hampir tenggelam.

"Sekarang, Maisa temani Pakde berkuda, ya. Sudah bisa kan?"

"Pakde nih, jangan meremehkan aku, ya! Gini-gini, aku lumayan jago naik kuda." Sahut Maisa sombong.

Pak Pradana hanya bisa terkekeh kecil melihat keponakannya ini. Keponakan yang sudah ia anggap seperti anak perempuannya sendiri.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang