Gilang Pesiar

1.3K 178 30
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Lho? Gilang? Kamu kok disini?"

Tanya Maisa sedikit terkejut ketika melihat kehadiran laki-laki berseragam Taruna di rumahnya .

"Hai, Mbak! Aku lagi pesiar, nih. Terus main deh kesini. Disuruh Mamah Veve juga." Jawabnya sambil menikmati kue kering yang tersaji diatas meja.

"Kok, enggak bilang Mbak kalau kamu kesini?" Tanya Maisa sekali lagi.

Gilang menoleh santai, "Ngapain harus bilang Mbak? Malas."

"Dih, songong nih, si bocil."

Maisa mencebikkan bibirnya malas, melangkahkan kakinya untuk duduk tepat disamping Gilang.

"Kamu pesiar sampai kapan, Dek?"

"Cuma sebentar. Lusa juga sudah balik, lagi. Oh, iya. Mbak, nanti waktu aku Praspa, Mbak Maisa sama Mamah Veve wajib datang, ya."

"Malas, ah. Mending aku kerja."

Gilang pun mendelik sebal, "Ih, Mbak. Datang, lho, pokoknya. Waktu Mbak wisuda aku datang, masa aku Praspa, Mbak Maisa absen, sih?"

"Enggak janji. Takut nanti ada liputan mendadak." Sahut Maisa singkat.

"Harus diusahakan pokoknya. Kalau enggak, aku ngambek."

"Halah, pundung. Malu sama seragam, Dek. Gagah begini malah ngambek."

"Biarin. Siapa suruh enggak mau datang."

Maisa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Orang mungkin kenal Gilang adalah sosok yang dingin, tegas dan pendiam.

Sermatutar Gilang Pramoedya. Dari korps Kavaleri.

Mantan Kalemustar yang dikenal sangat tegas pada Adik Asuhnya di Tidar. Tanpa pandang bulu.

Namanya sebagai seorang Taruna, cukup dikenal baik oleh banyak orang. Terlepas dari Gilang adalah keponakan Mayor Jenderal Heru dan Ayahnya yang juga seorang perwira tinggi Angkatan Udara, Gilang memang telah mencetak banyak prestasi yang gemilang di Akademi Militer.

Tapi, Gilang dirumah adalah manusia jayus yang jauh dari kata dingin bak kulkas.

"Mbak, mandi sana. Malam minggu, nih. Jalan nanti sama aku." Ajak Gilang.

"Enggak mau, ah. Nanti ketemu sama rekanita kamu, aku kena labrak." Tolak Maisa ogah-ogahan.

"Enggak. Aku masih available. Ayo, Mbak. Aku mau jalan-jalan, nih." Ajak Gilang sekali lagi, kali ini sambil menarik-narik tangan Maisa dengan sedikit kasar.

"Enggak mau, bocil. Aku capek, baru pulang kerja, nih."

Gilang berdecak sebal, "Aku kasih tau Mamah Veve, nih? Ayo, Mbak. Aku yang nyetir, deh."

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang