Berkunjung dan Ulang Tahun

1.4K 211 48
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Chapter ini bakalan panjang banget, bacanya pelan-pelan. Di nikmati.

Happy reading!

°
°
°
°

"Besok, Bapak enggak ada agenda, Mai. Cuma malamnya, Bapak harus kerumah Bu Tita. Acara syukuran ulang tahun Ibu."

Ucapan terakhir dari Raja sebelum akhirnya telepon ditutup. Maisa memekik kesenangan.

Besok, Theo akan berulang tahun. Maisa sangat excited untuk merayakan ulang tahun laki-laki itu.

Dengan bantuan rekan-rekan kerja Theo, Maisa sudah menyiapkan kejutan kecil untuk Theo.

Dan sore ini, Maisa sedang bereksperimen di dapur. Membuat kue untuk Theo. Sebenarnya bisa beli, tapi, Maisa rasa akan jauh lebih special bila dirinya yang langsung membuat.

"Mah, ini bahannya segini cukup?" Tanya Maisa sambil menimbang-nimbang bahan kue.

"Cukup. Kamu mau buat satu loyang kan?"

"Iya...."

"Cukup, kok."

Sambil membantu Maisa mencampurkan bahan-bahan kering, Veve mengajak sang putri berbincang singkat.

"Kamu enggak mau ziarah ke Papi, Mai?" Tanya Veve penasaran.

Maisa yang sedang mengayak tepung terigu pun menolehkan kepalanya kearah Veve, "Mau dong, Mah. Nanti aku kesana sama Mas Theo. Mamah sudah ziarah ke Papi?"

"Sudah. Kemarin, lebaran kedua. Sama Bude Bianti." Ujar Veve.

Maisa mengangguk paham. Dirinya asik dengan kegiatannya. Mencampurkan terigu dengan chocolate bubuk, gula, telur dan bahan pengembang sebelum nanti akan ia mixer.

"Nanti, adonannya dibagi jadi tiga loyang, ya, Mai. Pakai yang delapan belas centi."

"Siap~"

Setelah semua bahan siap, Maisa mulai mengaduk bahan-bahan itu dengan mixer. Netranya berbinar, baking adalah salah satu healing terbaik untuknya.

Tak lama, hanya sekitar lima belas menit, setelah itu ia menuang adonan yang sudah tercampur rata kedalam loyang yang sudah ia lapisi dengan baking paper.

Memasukannya kedalam oven dan menunggu hingga kue buatannya matang.

"Kamu beresin perabotan yang di meja, ya, Mai. Biar Mamah bersihkan yang ada di wastafel." Perintah Veve yang langsung Maisa sanggupi.

Maisa merapihkan kekacauan diatas meja makan. Beberapa tepung yang tumpah berserakan karena ulahnya. Maisa mengelap meja itu agar bersih kembali.

Setelah selesai membereskan meja dan perabotan masak yang tadi ia pakai. Maisa mendudukkan dirinya sebentar di kursi. Sedangkan Veve, beliau lebih memilih untuk keruang keluarga, menonton televisi.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang