Manado I'm In Love

3.9K 385 28
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

Hari ini, Maisa akan bertandang ke Manado bersama salah satu pamannya. Pak Hisyam Djojohadiningrat. Bukan tanpa sebab kedatangan mereka ke Manado sana. Selain akan menghadiri kampanya Pak Pradana di Manado, Maisa diajak Pak Hisyam untuk berkunjung ke rumah kerabat keluarga mereka disana.

Mengingat Nenek nya berasal dari sana, banyak sanak saudara yang masih tinggal disana. Tak hanya Pak Hisyam, Mas Bio juga turut serta bergabung.

Seperti saat ini, mereka bertiga sudah berada di Bandara Soekarno Hatta, menunggu penerbangan yang terpaksa delay karena cuaca memburuk.

"Maisa, mau jajan enggak?" Tawar Mas Bio.

Maisa yang sedang menyenderkan kepalanya dibahu Pak Hisyam pun langsung menegakkan tubuhnya, "Mau~ Tapi, Mas Bio ikut, ya."

"Iya, ayo. Mas juga mau jajan."

Maisa menoleh kearah Pak Hisyam sebentar, "Pakde mau ikut atau disini saja?"

"Disini saja. Tapi, Pakde titip sesuatu, ya. Tolong belikan Pakde coffee bun dan air mineral."

"Oke! Tunggu ya, Pakde. Kalau ada apa-apa langsung telfon Maisa dan Mas Bio, ya."

Maisa menggandeng tangan Mas Bio, perbedaan tinggi yang cukup jauh membuat Maisa terlihat seperti anak-anak disebelah Mas Bio.

"Kamu mau jajan apa, dek?" Tanya Mas Bio.

"Apa ya? Mau jajan ke Starbucks boleh enggak? Mau beli brownies nya mereka sama minuman."

"Boleh, dong. Sekalian, deh. Mas juga mau beli kopi."

Mas Bio dan Maisa pun menuju Starbucks dan segera memesan. Maisa yang memesan caramel frappuccino dan Mas
Bio memesan kopinya.

"Atas nama siapa kak?" Tanya waiters tersebut.

"Atas nama Bio Djiwandana, ya."

"Baik. Ditunggu sebentar, ya, kak."

Mas Bio menyusul Maisa yang sedang duduk di kursi. Melihat adik sepupu kesayangannya itu yang sedang melihat-lihat jalan.

"Hei, lagi lihat apa, sih?" Tanya Mas Bio.

Maisa tersentak kecil, "Kaget, aku. Itu, lihat orang-orang lewat. Bandara kenapa setiap waktu selalu ramai ya, Mas?" Tanya Maisa random.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang