24. Pertemuan Zheya x Vraxel

16 3 3
                                    

"Ih ayo latihan yang bener!"perintah seseorang sedang berlatih dance diruang seni.

Mata ketiga gadis itu kompak mengintip dari balik jendela ruang seni." Hei! Siapa itu?"Salah seorang siswi melihat ke arah jendela dimana Zheya,Mifea,dan Dia sedang mengintip.

Dengan cepat mereka lari dan Mifea secara refleks menarik tangan Fia yang masih terdiam membeku.Dasar! Apakah anak itu tidak pernah ketahuan mengintip.Bagaimana dia tidak melarikan diri, batin Mifea.

Mereka menghentikan lari dan bersandar pada tembok untuk menetralkan nafas yang terengah-engah. Hampir saja mereka tertangkap basah mengintip kelas lain yang sedang berlatih.

Fia menatap kedua temannya dengan bete."Dibilang jangan ngintip nyata kan ketahuan?"celoteh Fia.

"Lagian kita cuma ngelihat sebentar doang, Fi." Jawab Mifea masih mengipasi wajahnya yang gerah karena berlari.

••••••••••••

Di dalam kelas yang sedang berisik ketiganya masuk dan terduduk lelah sembari mengipasi wajahnya dengan buku.Bejo menghampiri mereka karena melihat ada hal jahil yang sepertinya baru terjadi.

Menatap ketiganya bergantian dengan tatapan menyelidik."Dari mana?"tanya Bejo penasaran.

Mifea menghela nafas kasar, menatap Bejo malas."Kepo banget!".

"Awas aja kalau aneh-aneh." Ia memperingati.

"Tadi kita habis lihat ruangan seni ternyata kepake kelas Ips." Jelas Fia datar sembari merapihkan buku-buku yang berserakan di meja.

Bejo mengangguk, dengan cepat Mifea mengomel padanya."Giliran kita pake ruangan seni kapan sih, Jo?"kesal."perasaan dari tadi Ips mulu yang pake gantian dong!"Protesnya.

"Sabar gantian."Bejo berfikir sejenak padahal ia juga sudah mengajukan permohonan untuk bergantian memakai ruang seni.

"Sabar sampe lumutan juga ngga bakal dapet, nanti tau-tau udah mepet hari baru tau lu."Mifea membalas.

"Iya nanti gua tanyain lagi deh."Kemudian menyelonong pergi begitu saja.

Vraxel dan teman-temannya sedang nongkrong di kantin belakang. Mereka bergurau dan tertawa, bahkan suara tawa mereka terdengar lantang.

Cowok itu membuka bungkus rokok yang ia keluarkan dari saku celana seragamnya. Tak lama ada seorang siswi yang menghampiri dan duduk tepat di sebelahnya dengan meletakan minuman kaleng.

Dengan mengulurkan minuman yang ia bawa dihadapan Vraxel."Nih, aku beliin kamu minuman."Tawarnya dengan senyum manis.

"Gak haus."

Laura mendengus sebal mendengar jawaban Vraxel yang selalu menolaknya. Kapan Vraxel akan menerima dirinya? hatinya bertanya.

Tiba-tiba guru datang dan mendapati Vraxel dan kawan-kawan nya yang sedang merokok."Hei!"teriaknya membuat semua mata menatap sang guru.

"Vraxel! Kalian!" Marah Bapak guru dengan menarik telinga Vraxel dan menabok semua temannya.

"Kalian ini ngga pernah kapok, keruangan BK sekarang juga!".

"Siap Pak". Dengan hormat dan berjalan bubar menuju ruang BK lagi dan lagi.

Ruangan BK tidak ada horornya sama sekali bagi mereka yang terbiasa keluar masuk kesana. Skors, surat peringatan atau hukuman? hal biasa. Mereka sangat tidak bisa diatur, membuat guru-guru sampai pusing menangani tingkah mereka yang begajulan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PerfectlyWhere stories live. Discover now