Perfectly

1.[PROLOG]

Happy Reading...

Siswa laki-laki memasuki gerbang sekolahnya dengan penampilan yang bisa dikatakan tidak sesuai jaman simplenya tidak fashionable dibanding dengan siswa lainnya.Penampilan sepertinya membuat pengaruh besar pada dirinya,semua orang menjauhinya dan banyak yang enggan berteman dengannya. Hanya karena penampilan.

Rambutnya yang berpomade dibuat poni menutupi alis tajamnya, seragam yang rapih dengam celana yang sedikit longgar membuat siapa saja memandangnya aneh di sekolah yang rata-rata mempunyai murid yang bergaya modern ini. Tapi ia akan melakukan suatu hal yang menurutnya ia nyaman tidak peduli apa yang orang nilai tentang penampilannya.

Dirinya menjadi murid yang digemari guru karena prestasinya untuk Nusantara Highschool.Tetapi,murid disini membencinya karena penampilan dan sifatnya yang tergolong kaku dan misterius. Pribadinya yang tergolong anti sosial dan senang menyendiri membuat siapapun tidak menginginkan Alby menjadi temannya.

••••

Hendak masuk kedalam kelas dirinya tidak sengaja berpapasan dengan gadis manis berambut gelombang yang merebut perhatian seorang Alby Madava pria dengan segudang rahasia yang ia rahasiakan.Manik mata gadis itu mampu membuatnya hilang akal hanya dengan menatapnya, tatapan apa yang ia pancarkan cinta? suka atau hanya terpesona semestara. Entahlah, membingungkan.

Gadis itu sedang tertawa dengan ke dua temannya melewati Alby yang masih memandang salah satu siswi yang berposisi di tengah mereka dengan tatapan yang sulit di artikan. Megapa hatinya mendadak ingin tau siapa gadis itu? dengan menggelengkan kepalanya menghempas pikiran itu jauh-jauh.Ini tidak mungkin! bantahnya mengelak untuk tidak akan jatuh hati pada gadis itu. Semua orang pasti akan mencemoohnya jika tahu seorang nerd sepertinya jatuh hati pada gadis manis seperti dia.

Bola basket dilemparkan dengan sengaja mengenai dadanya membuatnya terdorong sedikit ia dengan sigap menangkap bola tersebut. Menatap siswi laki-laki yang ada dihadapannya melalui kacamata miliknya, dirinya memancarkan wajah tanpa ekspresi.

"Heh! lu ngehalangin pintu tahu nggak ?!" bentaknya membuat Alby mengangguk langsung mengerti dengan menyerahkan bola tersebut pada temannya.

Dirinya tidak berminat jika harus adu mulut menurutnya itu tidak berguna sama sekali."Maaf.."ucapnya tulus kemudian membalikan badan langsung masuk ke dalam kelas.

Menjadi bagian kelas yang terkenal favorit menurut orang lain yaitu XII IPA 1. Kelas yang terkenal dihuni siswa terpilih karena kepintaran dan kejeniusan dalam pembelajaran menurutnya, semua itu hanya pemikiran orang. Bagi dirinya semua kelas sama saja, potensi dalam belajar bisa diraih jika seseorang itu ingin se iring berjalannya waktu.

Duduk dibangku paling depan di temani temannya sendari dirinya masih duduk dibangku junior siswa itu bernama Bagas Putra Magentara. Siswa yang sama dalam bidang akademik dengannya tetapi, perbedaannya penampilan Bagas tak seperti dirinya yang tidak kekinian.