[ON GOING]
Alby Madava salah satu pelajar dari sekolah ternama Nusantara Highschool, ia adalah emas bagi sekolahnya. Berbagai kejuaraan sudah ia raih dengan tangannya, sikapnya yang misterius membuatnya menutup untuk terbuka kepada siapapun. Sampai...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zheya baru saja keluar dari indomart sehabis membeli makanan ringan dan keperluan lainnya, matanya menatap kedepan dan kembali menyalakan mesin motornya kemudian melaju.
Seram juga terkadang melihat pemandangan malam yang sunyi disepanjang jalan, hanya terlihat motor dan mobil saling beradu kecepatan.Dan sorot lampu jalan yang menerangi dipinggiran jalan.
Zheya memicingkan matanya kala melihat seseorang sedang dikerumuni.Melihat itu Zheya langsung menepikan motornya dan berlari menuju kerumunan.
Zheya memecah orang yang sedang berkerumun itu."Ehh!..lagi pada ngapain kalian?"teriaknya membuat para pemuda itu menoleh padanya.Jelas dirinya harus menolong pemuda yang sedang dirampok itu walaupun dirinya juga takut.
Salah satu cowok berkata padanya dengan muka bertato menambah kesan sangar."Bawa dia!"perintahnya melirik kearah Zheya, tak lama tangannya ditarik oleh kurang lebih 3 orang.
"Heii!! lo bohongin gue ya?! kurang ajar!"umpat Zheya dengan mata yang berkilat marah.Niatnya untuk menolong malah dirinya yang terkelabui.
Mereka semua tertawa rupanya ini adalah trik dari para pemuda itu agar mendapat targetnya.Apa yang harus Zheya lakukan kecuali mencoba melepaskan diri dari para pemuda itu.
"Tolong mpppph—"mulutnya dibekap kala mencoba berteriak meminta pertolongan.
"Diem! gue cuma mau barang-barang lo.Kalau lo ngga diem jangan harap lo bisa lepas!"ancam salah seorang pemuda menatapnya sembari membekap mulut Zheya.
Zheya ditarik untuk entah dibawa kemana, tiba-tiba datang seseorang dari belakang."BUGHH!...."suara pukulan terdengar ditelinga Zheya.
Semuanya membalikan badannya,salah satu temannya tersungkur karena pukulan orang itu.Zheya mencoba melepaskan cengkraman tangan orang itu, kemudian menggigit tangan orang itu dan berlari menuju balik pohon rindang ditepian jalan sepi.
Para pemuda menghadang orang itu."Kurang ajar! minta dihabisin nih orang.Ikut campur urusan kita,"umpatnya menatap tajam sang target laki-laki yang menyelamatkan Zheya.
Dengan hitungan detik mereka semua menyerang, memukul laki-laki itu dengan bruntal jumlahnya yang lumayan banyak ada lima orang membuat laki-laki itu kewalahan harus melawan sendirian.
Apa yang Zheya lakukan ia malah menonton tak berani meminta tolong,bahkan untuk menelfon polisi tak terfikirkan sama sekali dikepalanya.Entah dirinya masih syok apa lagi kejadian seperti ini kali pertama baginya.
Anak itu menyekal kedua tangan laki-laki itu kebelakang, mengunci pergerakannya teman yang lainnya meninju perutnya dan wajahnya secara bergantian membuat laki-laki itu mengeluarkan darah dipelipis dan sudut bibirnya.Memar mulai terlihat diwajah yang sayup-sayup Zheya lihat karena minimnya pencahayaan.
