19. When i'am bad girl [Mifea Syakila Loovi]

20 5 0
                                    

Happy Reading..

"Jika seseorang yang berbuat salah terus berlindung dengan kata maklum, artinya sama saja seperti memberi kesempatan untuk orang itu melakukan kesalahan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika seseorang yang berbuat salah terus berlindung dengan kata maklum, artinya sama saja seperti memberi kesempatan untuk orang itu melakukan kesalahan yang sama."

Sinta memergoki kakaknya yang senior sedang berbicang dikantin dengan mesra bersama teman satu kelasnya yaitu Dewi. Saat ia hendak kembali kekelasnya ia berpapasan dengan pacar dari kakaknya sendiri yang menangis dan bercerita padanya jika ia diputusin dan sikap kakak Sinta cuek padanya sejak mengenal adik kelas yang bernama Dewi itu.

"Jaga omongan lo ya! gue gak pernah kerayu ataupun kecentilan sama kakak lo,"jawab Dewi lagi.

Sinta mendorong meja dan menghampirinya sebelum tangannya menyentuh rambut Dewi, tangan Befan sudah menahannya.

"Lepasin gue! gue mau hajar cewek gak tahu diri ini."Murkanya mengamuk bak singa.

Jantungnya berdegup kencang, emosi yang jarang ia keluarkan sekarang sudah tak tertahan lagi."Lepasin gue!",ucap Sinta mencoba melepaskan cekraman tangan Bejo.

"DIAM!!!",kelakarnya mengeluarkan suara kerasnya yang bahkan membuat seluruh kelas terkejut atas apa yang mereka lihat barusan.

Bejo berteriak? dia marah, tak menyangka jika orang yang pendiam seperti dirinya bisa mengeluarkan suara sebesar itu.

Matanya memandang seluruh teman-temannya yang sekarang menatapnya juga."Apa kayak gini peran kalian sebagai teman!",ucapnya membentak.

Semuanya membulatkan mata, mematung dan tak tahu harus menjawab apa."Kalian ketawa melihat teman-teman kalian berantem? apa kalian pikir ini bahan lucu-lucuan!",ucapnya tajam.

Mifea mematung, ia pun tersentak ternyata dibalik sikap Bejo yang pendiam Bejo memiliki karakter yang sangat tidak terduga.Sinta melirik kesamping, tepat pada wajah Bejo. Ia melihat tak ada raut pendiam dari wajah Bejo, melainkan wajah yang memerah karena tersulut emosi.

"Ya elah! kita becandaan kali. Lo serius amat nanggepinnya,"bela salah seorang cowok menatapnya dengan cengengesan.

Bejo menatap tajam pada cowok itu."Nggak salah lo anggep kaya gini sebagai becandaan?",tanyanya.

Bejo terkekeh sumbang, pengorbanannya tak dihargai sama sekali ditempat ini dan dengan orang-orang dihadapannya.Semua siswa hening dan mereka kembali duduk di mejanya masing-masing.

Zheya menatap punggung Bejo yang berjalan menuju keluar dari pintu, ia merasa sedikit tersentuh atas sikap kepedulian ketua murid kelasnya.Padahal maksudnya mungkin baik, Bejo hanya ingin teman-temannya tidak berantem seperti tadi.

Hari kemudian, jam pelajaran pertama dimulai dan sepertinya ada sesuatu yang kurang, ternyata Bejo tidak berangkat hari ini. Zheya menoleh perlahan pada bangku tempat duduk Bejo, ia berfikir 'apa dia masih marah? dan enggan kesekolah lagi?' apakah benar itu alasan Bejo tidak masuk hari ini.

PerfectlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang