[ON GOING]
Alby Madava salah satu pelajar dari sekolah ternama Nusantara Highschool, ia adalah emas bagi sekolahnya. Berbagai kejuaraan sudah ia raih dengan tangannya, sikapnya yang misterius membuatnya menutup untuk terbuka kepada siapapun. Sampai...
Setelah suster menutup pintu, tangannya terarah mecabut infus lalu, Alby turun dari ranjang dan berdiri meraih ponselnya yang tergeletak dimeja.
Dokter memasuki ruangannya."Kamu yakin sudah baikan? saya hanya menyarankan kamu perlu istirahat tetapi, jika itu mau kamu tidak apa."ucapnya memperbolehkan.
"Kamu diperbolehkan untuk pulang."ucap sang Dokter ramah, Alby tersenyum.
"Terimakasih, Dok."ucapnya tulus menatap Dokter.
Sesampai dioutdoor Alby melihat Bundanya berjalan kearahnya dengan terburu-buru kemudian, menangkup wajah Alby."Nak.. gimana Alby bisa seperti ini?"tanya Bunda denga mata sayup.
Alby tersenyum membalas genggaman tangan Bundanya."Alby tidak apa-apa."jawabnya pelan meyakinkan.
Di tengah perjalanan Zheya memandang tepian jalan yang ramai dari balik jendela mobil.Fia dan Mifea saling menengok kebelakang sesekali melirik Zheya.
Dengan menoleh kebelakang Fia memangginya."Zhey?.."ucap Fia pelan.
Zheya menoleh dengan lemas."Kamu yakin ngga papa? apa ada yang luka?"tanya Fia khawatir padanya.
Zheya tersenyum tipis."Gue ngga papa,jangan khawatir."ujar Zheya membuat Fia mengangguk perlahan.
Mobil terhenti ketika sampai didepan gerbang rumah Zheya."Udah sampe, lo jangan lupa istirahat, jangan mikirin apa-apa dulu."tegas Mifa dibalas anggukan olehnya.
Zheya membuka pintu mobil dan membuka gerbang rumahnya berjalan dengan kekuatan yang ia kumpulkan.
Fia berpikir."Menurut lo Zheya kenapa ya Mif?"tanya Fia meliriknya membuat Mifea menoleh sebentar padanya.
