14. Rahasia yang terungkap

49 15 9
                                    

Happy Reading..

Lorong kelas XIl Ipa, tempat yang biasa menjadi lalu lalang senior Nusantara khususnya anak Ipa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lorong kelas XIl Ipa, tempat yang biasa menjadi lalu lalang senior Nusantara khususnya anak Ipa.Lalu lalang siswa berjalan dengan membawa tumpukan buku ditangannya, buku tebal khas anak Ipa.

Siswa melewati lorong dengan gurauannya yang pelan tetapi tetap terlihat menyenangkan.Cowok dengan setelan seragam rapih berjalan dengan cool melewati lorong tersebut.

Sore hari saat tim basket Nusantara sedang mengadakan latihan dilapangan.Zheya menghampiri teman-temannya ditepian lapangan yang terlihat berkerumun mengobrol, pasti sedang bergosip.

Fatimah yang melihat Zheya ke arahnya menatapnya."Tuh anaknya dateng!", teriaknya membuat Zheya penasaran.

Apa mereka menggosipi ku? ia melangkah semakin mendekat."Hai semuanya..", sapanya ceriah.

Teman-temannya tidak menjawab sapaannya, terlebih malah melihatnya dengan serius.Apa ada yang salah dengan pakaian ku? tebak Zheya memperhatikan setelan baju dan celana yang ia kenakan.

"Banyak banget orang munafik di bumi ini.Jadi, jangan terkejut."ucapan terdengar dari mulut seseorang yang duduk paling belakang dari kerumunan.

Orang munafik? pikir Zheya."Siapa?", tanyanya menatap temannya.

Ia terkekeh perlahan dan berdiri melangkah perlahan mendekati Zheya, senyumnya mencurigakan saat mendekatinya.

"Kita ngga ngira kalau lo ada hubungan sama cowok yang lo bilang lo ngga kenal dia."pernyataan yang keluar dari cewek tinggi itu membuatnya semakin bingung.

Zheya terkekeh sumbang tidak mengerti arah pembicaraan yang diutarakan oleh temannya saat ini."Tunggu, tunggu! maksudnya apa sih?", bertanya pada mereka.

"Gue tahu Alby."ucap Meisya padanya."cowok culun itu suka sama lo!", ujarnya tajam menatap Zheya.

Deg! bagaimana bisa ia mengetahui itu semua.Rasanya Zheya tak bisa berkata apa-apa saat ini, kerumunan membuat anggota tim basket lainnya ikut menghampiri melihat sedang terjadi apa sampai terlihat ramai.

Saat itu..

Apakah begini tugas seorang humas mengantarkan tugas, menyerahkan tugas.Bahkan jika ia lupa jika ada tugas, ia yang akan dihukum.

Saat sampai ditangga atas hendak membelokkan badannya ia berpapasan dengan seseorang yang membuatnya terlonjat kaget.Sampai kakinya belum seutuhnya menyentuh lantai tangga terakhir membuatnya goyah.

Grap! tangannya ditarik cepat oleh cowok itu.Matanya yang teduh memandang kagum manik mata gadis manis dihadapannya."Lo..", lirih Zheya tertegun.

Dengan cepat menangkis tangan Albi yang memegangi tangannya dengan kencang."Hati-hati, Zhey."peringatnya menatap Zheya.

Ia berdecak kemudian melangkah melewati Alby, dengan membalik kan badan ia mengekori Zheya."Apa sih!..", bentaknya tajam bersamaan dengan membalikkan badan menatap Alby.

PerfectlyWhere stories live. Discover now