15.Alby x Vraxel

41 12 7
                                    

Happy Reading..

Hari ini ia merasa berbeda dengan dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini ia merasa berbeda dengan dirinya sendiri.Orang-orang yang sudah bersamanya selama tiga tahun sekolah tega melakukan hal ini padanya.Meisya ya! Nama itu bahkan mendengar namanya saja sudah membuatnya muak.

Ketika jam pejaraan sudah habis ia menunggu seseorang dengan menyandarkan punggungnya pada tembok kelas Bisma dengan menggenggam isi surat yang telah ia buat semalaman dengan yakin.

Bisma keluar dari kelas bersama teman-temannya membuat Zheya tertegun ketika mereka menyadari adanya dirinya dibalik tembok kelas mereka.

Bisma mengerutkan keningnya, mengapa Zheya bersandar dibalik tembok kelas, apakah ia menungguku? batinnya bertanya."Yaudah Bis, kita ke kantin duluan!",seru temannya dan meninggalkan Bisma bersama Zheya.

"Ada perlu ap—"

Dengan cepat mengulurkan surat sembari menundukkan kepalanya kebawah.Bisma dibuat terkejut menatap bingung Zheya dan sebuah kertas yang terlurur padanya.

"Ambil."perintahnya, membuat Bisma dengan ragu menerima surat itu darinya.

Setelah Bisma menerima surat, dengan secepat kilat Zheya sudah lari yang membuatnya kehilangan jejak Zheya."Heii! Zhey...", pekiknya.

Setelah menatap surat yang diberikan oleh Zheya ia terkejut atas isi surat itu.

Langkah kaki seseorang masuk kedalam kelas, menarik bangku dan terduduk.Meisya melewat dihadapannya yang membuatnya malas menatap perempuan itu.

Pancaran mata Meisya sangat mengejeknya tetapi, ia sama sekali tidak tertarik meladeni.

Brak! suara gebrakan meja membuatnya terlonjat dengan menutup buku yang ia sedang baca menatap mata-mata orang yang berkerumun di mejanya saat ini.

Cowok urakan dan berdandan layaknya berandalan dengan gelang rantai di tangan kirinya berkerumun dimejanya bersama teman-temannya yang lain.Alby menghela nafasnya, pancaran matanya dingin menatap orang-orang dihadapannya.

Kerah baju seragam putihnya ditarik oleh cowok yang kekar seperti ketua dari mereka semua, tarikan pada kerah seragamnya membuat Alby ikut berdiri.

Seluruh isi kelas menatap keduanya yang sebentar lagi mungkin akan terjadi perkelahian."Eh ada apa tuh!", tanya seorang cewek.

"Gak tahu, apa jangan-jangan dia mau berantem sama Culun,"ujar temannya menebak.

Satu tinjuan keras membelai pipi Alby yang membuatnya tersungkur kebawah.Semua penghuni kelas terkejut atas apa yang terjadi barusan.

Tidak ada yang berani bergerak apalagi melerai keduanya.Perkelahian tersebut pantas terlihat seperti tontonan yang seru bagi mereka semua.Bahkan tidak peduli sama sekali jika itu teman mereka sendiri.

PerfectlyWhere stories live. Discover now