Ekstra Chapter

198 11 0
                                    

Aku membuka lemari dan mengambil sebuah buku dengan sampul hitam, lalu aku membuka cover buku dan membaca tulisan di dalamnya. Tulisan itu adalah pesan yang Pak Arkan tulis untuk diriku.

Aku membaca tulisan itu. Tanpa sadar, air mata kembali mengalir dan jatuh ke buku itu. Aku masih tidak sanggup membacanya meskipun aku sudah sejuta kali membacanya, air mataku tetap mengalir.

Aku menggigit tanganku, berusaha menahan suara isak tangis yang hampir keluar dari bibirku. Aku tidak mau Arva mendengar tangisanku dan ikut sedih atas kepergian Ayahnya karena Arva masih terlalu kecil untuk merasakan kejamnya dunia.

Isi buku:

Hai Adiva, apa kabar?
Aku harap kabar kamu baik-baik saja setelah kepergian aku. Ketika kamu membaca buku ini, aku pasti sudah tidak ada di bumi.

Aku minta maaf karena enggak bisa menemani kamu menjaga anak kita. Aku juga minta maaf karena menutupi penyakitku dari kamu.

Aku melakukan ini karena tidak mau membuat bidadari kecilku terluka. Aku tahu aku egois karena memaksamu menikah dengan laki-laki penyakitan seperti aku. Tapi kamu tahu? Kamu satu-satunya harapan aku.

Aku berjuang mati-matian untuk menyembuhkan penyakit aku demi bisa menemani kamu hingga tua. Namun, sepertinya aku tidak mampu karena semakin hari—penyakit aku semakin parah dan harapan aku untuk sembuh semakin kecil.

Aku sengaja menuliskan pesan ini agar kamu dan anak kita bisa membacanya ketika rindu denganku.

Meskipun aku tidak bisa bersama kalian, aku akan senantiasa menunggu kalian di surga.

Teruntuk Adiva Putri Ivana, satu-satunya wanita yang kucinta. Teruslah melangkah melanjutkan hidupmu dan jangan pernah menoleh ke belakang. Lupakan semua kenangan yang pernah kita lalui dan mulailah hidup bersama orang baru.

Aku, Kinan Arkan Dirgantara—ingin melihat bidadari kecilku bahagia bersama pria lain yang bisa menggantikan posisiku.

Kehidupan kamu masih panjang. Jangan setia dengan suami yang tidak mungkin kembali ke pelukanmu. Aku sudah tenang di hadapan sang pencipta, tapi aku akan melihatmu dari jauh bersama para bintang.

Mulailah hidupmu yang baru.
Jangan pernah libatkan namaku dalam kehidupan barumu. Kamu berhak mendapat yang lebih baik dariku.

I Miss You.
Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya.

Tertanda,
Arkan Dirgantara.

Love My Teacher [END]Where stories live. Discover now