POLAROID

Part 1

Gia

"Bel, jadwal lu minggu depan rapat ya"

"buat acara internalnya Pak Prabowo"

Abel

"jam berapa"

Gia

"jam 8 pagi di lantai 2"

Begitulah pesan WhatsApp yang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Abel Liana Ruby, sang pemilik photography studio yang dikenal memiliki client dari kalangan pemerintah dan pejabat tinggi Indonesia.

Setelah membaca pesan dari asistennya, Abel mulai menyusun data dan menyiapkan beberapa tim yang akan ia bawa untuk acara tersebut. Akan ada banyak orang yang akan ia bawa mengingat acara yang diselenggarakan adalah acara dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

🧸🧸🧸🧸

Disisi lain,

Suasana ruang tengah di kediaman Kertanegara cukup sepi, hanya ada tiga sekretaris pribadi dari sang Menteri yang masing-masing dari mereka memeriksa jadwal untuk satu minggu ke depan.

"Untuk acara besok rapatnya sama ownernya langsung" ucap Rizky

"Ya udah kamu aja toh sama Agung" balas Rajif

"Enak aja, rugi dong, bertigalahhh" Bela Agung yang telah merapikan beberapa lembar berkas berisikan jadwal satu minggu kedepan

"loh?! berdua cukup" kali ini Rizky balik membela diri untuk tidak rapat yang pastinya memakan waktu cukup lama

Keributan ketiga orang tersebut sudah menjadi hal normal bagi pegawai lain, terlebih untuk sang Menteri.

"udah, udah, hompimpa aja kalian" tiba-tiba sang Menteri datang dengan ajudan kesayangannya

"eh ada bapak, siang pak, siang mayor" sapa Rajif

Setelah mendengar keputusan atasannya, ketiga sekretaris tersebut melakukan hompimpa untuk memutuskan siapa yang akan mengikuti rapat bersama pemilik Ruby photography studio.

🧸🧸🧸🧸

Keesokan harinya,

Rapat yang telah terjadwal dilakukan secara online melalui aplikasi zoom. Abel selaku owner menjelaskan apa saja prosedur yang biasa timnya lakukan untuk acara kelas atas.

"untuk besok saya akan membawa 2 tim dan mereka akan ditempatkan sesuai dengan arahan dari Pak Rajif dan Pak Agung" begitulah kalimat yang Abel lontarkan sembari menekan tanda "share screen" yang berisikan informasi jenis kamera yang akan dipakai dan data penting lainnya.

ya, ternyata hasil dari hompimpa tersebut adalah Rajif dan Agung

"Untuk pemaparan informasi lain, bisa dilanjutkan oleh asisten saya, Gia" ucap Abel untuk membiarkan asistennya melakukan perkerjaannya.

Setelah 3 jam berlalu, rapat online tersebut menemukan titik akhir dan berhasil membuat Abel pusing bukan main.

"bisa pecah kepala gw besok" Abel menutup laptopnya dan berjalan menuju dapur untuk membuat secangkir kopi.