Part 11

859 70 3
                                    

Kunjungan ke dokter kandungan kali ini adalah kunjungan terakhir bagi Abel. Abel telah mendapat rujukan oleh sang dokter untuk segera ke rumah sakit. Mengingat HPL Abel sudah di depan mata

(HPL *hari perkiraan lahir*)

"Mba Abel, ini nanti tasnya dibawa Gia ya" bunda membantu dalam mempersiapkan persalinan sang anak

Tidak hanya Gia, kehadiran keluarga Teddy juga turut membantu untuk perjalanan ke rumah sakit

Setelah semuanya siap, Abel dan Teddy segera menuju rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Selama diperjalanan, Teddy terus mengelus perut Abel karena Teddy melihat adanya kontraksi yang dirasakan sang istri

Terpisah dengan Teddy dan Abel, kedua keluarga dan dua sahabat Abel menyusul dengan mobil lain

"Sabar ya dedek, sebentar lagi sampe" ucap Teddy yang sudah memasuki kawasan rumah sakit

Teddy dan Abel segera memasuki kamar tipe VIP setelah melakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan

Untuk kelahiran anak pertamanya, Abel bertekad untuk menjalankan persalinan normal, walaupun sempat dilarang oleh sang suami dengan alasan tidak ingin melihat istrinya kesakitan

"Mas Teddy, ini selimut dedeknya ada di tas ini ya" Gia meletakan tas di meja dekat kasur Abel

"Makasih ya gi" jawabnya

"Nanti ada dokter yang kontrol ke kamar kan mas?" Tanya mama Patris

"Ada ma, harusnya mulai malem ini"

Kontraksi yang dirasakan oleh Abel semakin tidak karuan. Ada kekhawatiran yang muncul dari wajah sang suami.

Teddy berusaha tenang dan sigap membantu sang istri. Sesuai arahan dokter, Abel harus lebih sering bergerak untuk mempermudah pembukaan jalur lahir

Saat malam tiba, beberapa dokter dan perawat berkunjung untuk melakukan pemeriksaan

"Perkiraan pagi ini, setelah ini saya segera cek lagi ya bu" ucap sang dokter


_______🤍🧸🤍_______

06.00 WIB
suara tangisan bayi mulai terdengar oleh Teddy yang selalu setia mendampingi Abel dari awal persalinan

Campur aduk rasanya. Bahagia dan haru Teddy rasakan ketika melihat tubuh putri kecilnya diangkat oleh sang dokter sebagai tanda persalinan berjalan dengan lancar

Dokter yang membantu persalinan Abel segera membersihkan seluruh tubuh bayi mungil itu dan meletakanya di dada Abel untuk memberikan asi pertamanya

"Selamat ya, Pak. Putrinya sehat" ucap sang dokter

Setelah pemberian asi pertama, dokter memberikan bayi mungil itu ke hadapan Teddy

Teddy menggendong putrinya sambil menangis, sedangkan Abel hanya bisa memandangi sang suami yang mulai melantunkan doa di telinga putri kecilnya

"Kirana Nadilia Wijaya"
Nama yang telah dipersiapkan Teddy untuk anak pertamanya

"Kirana"
Bermakna cantik jelita. Ia ingin menunjukan kepada seluruh dunia betapa cantik putri pertamanya dan berharap masa depan putrinya secantik namanya

"Nadilia"
Adalah gabungan dari kalimat "Anak Teddy Abel Liana". Bagi Teddy, ia ingin anaknya selalu ingat bahwa ada orang tua yang terus berdoa untuknya

"Wijaya"
Nama keluarga Teddy yang disematkan untuk putrinya

Setelah semua proses persalinan selesai, Abel kembali ke kamarnya sembari menunggu kedatangan putrinya yang masih dalam pengawasan dokter

"Masih sakit?" Tanya Teddy sembari mengusap kening sang istri

"Udah engga, mungkin nanti jalannya agak susah"

"Nanti mas bantu ya"

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang perawat yang membawa baby box dengan renda murah muda

"Selamat siang ibu dan bapak, ini putrinya" perawat itu meletakan baby box di dekat kasur Abel

"Terima kasih" jawab Teddy

Kehadiran Kirana disambut dengan antusias oleh kedua keluarga yang setia menunggu proses persalinan berlangsung dari dalam kamar rumah sakit

"Plek-ketiplek Teddy ini mah" goda kak Tika saat melihat wajah Kirana

"Iyalah, aku papanya" jawab Teddy dengan sangat bangga

"Aku dapet hikmanya doang kak"

"Putih banget mba" ucap bunda yang mendekat ke arah baby box

"Iya bun, putihnya kaya mba Abel" mama Patris setuju dengan apa yang dikatakan besannya

"Setidaknya putihnya dari aku" ledek Abel

Setelah 5 hari di rumah sakit, Abel dan Teddy diperbolehkan untuk pulang. Selama 5 hari itu pula, Teddy setia membantu Abel dalam mengurus Kirana. 24 jam menjadi suami dan papa siaga

Sesampainya di rumah, Abel dan Teddy memasuki kamar Kirana yang sudah dipenuhi balon dan ucapan selamat datang

"Wah banyak balon ni dek, lihat ini dari om Andrew, tante Gia, Tante Tika" Abel berkeliling sambil mengendong Kirana

Sementara itu, Teddy sibuk memeriksa tempat tidur putrinya. Ia ingin putrinya tidur dengan nyaman

Teddy dan Abel sepakat untuk melatih putrinya sedini mungkin dengan membuat kamar tidur terpisah dan menerapkan jadwal tidur yang teratur. Walaupun pada kenyataannya, Kirana akan tidur di kamar Teddy dan Abel untuk beberapa bulan kedepan


_______🤍🧸🤍_______



07.00 WIB
Kertanegara

Butuh waktu 7 hari bagi Teddy untuk benar-benar berani kembali bekerja dan meninggalkan putri kecilnya. Semenjak itu pula Teddy sering menghubungi Abel hanya untuk melihat wajah Kirana

"Pagi bang mayor. Selamat ya atas kelahiran putri pertamanya" Rajif menyambut kedatangan Teddy dari depan pintu lalu berjalan bersama menghadap sang Menteri

"Terima kasih Rajif" jawabnya sembari berjalan menuju ruang kerja sang Menteri

"Selamat pagi, Pak" sapa Teddy

"Selamat pagi. Selamat ya Teddy putrinya sudah lahir" jawab sang Menteri saat melihat ajudan dan satu anak kesayangannya memasuki ruangan

"Terima kasih, Pak"

"Siapa nama cucu saya?"

"Siap pak, Kirana namanya"

"Namanya indah ya, tapi jangan lupa bawa cucu saya kemari, akan saya buatkan acara syukuran"

Tidak lupa akan janjinya, sang Menteri menunjuk karyawan di Kertanegara untuk segera mengurus persiapan syukuran dalam rangka menyambut cucu perempuannya di Kertanegara

"Siap bapak, segera saya bawa Kirana kemari"

POLAROIDWhere stories live. Discover now