Part 14

832 67 3
                                    

"Ini Kirana lama-lama mirip papanya" bunda mengendong Kirana di halaman depan

"Iya dong bun, aku papanya"

"Mamanya ga kebagian apa-apa" ledek Abel

"Kebagian cantiknya dong" goda Teddy

"Mulai deh mulai, ini makan dulu mas" Abel menyodorkan sendok yang penuh dengan nasi dan lauk

"Dek liat dek mama papanya suap-suapan tu"

"Mau ya dek" goda Teddy saat putrinya melihat adegan mesra orang tuanya

"Ga boleh, yang ini punya papa" sekali lagi Teddy menggoda putrinya dengan memeluk sang istri

"Kirana tinggal sama opa aja ya, biarin mama papanya pelukan"

Tidak hanya bunda, ayah pun ikut berkunjung untuk melihat cucu pertamanya

Mereka saat ini berkumpul di halaman depan sembari menyantap hidangan yang Abel masak

Waktu luang ini Teddy gunakan untuk quality time bersama keluarganya tanpa harus pergi ke luar dan menjadikan Teddy bayi besar bagi Abel. Jika di luar Teddy menjadi kulkas berjalan, di rumah ia menjadi pria yang manja ke istri tercinta

"Mas Teddy, Kirana kapan mau di tindik? Tanya bunda

"Ini Kirana mau masuk sebulan, mungkin nanti bun, sekalian pas Kirana kontrol ke dokter"

"Lebih cepet lebih baik"

"Iya bun, takut Kirana kesakitan kalo di tindik sekarang"

"Papanya udah takut kalo anaknya di tindik, gimana pas Kirana ngenalin pacarnya ya" goda ayah

"Ga dulu ya dek, sama papa aja, ga ada pacar pacaran ya" Teddy benar-benar protektif dan posesif pada putrinya. Ia tidak siap jika putrinya beranjak dewasa dan mulai mengenal istilah pacaran

"Yang ada cowoknya minder duluan kalo tau nama papanya Kirana" ledek Abel pada suaminya

"Ga ya dek, ga ada pacar pacaran kalo sama papa" Teddy mencium kening Kirana yang masih ada dalam gendongan bunda

"Kacian anak aku ga ada cowok nanti" Abel memancing jiwa posesif Teddy

"Tetep ga boleh ya dek, sama papa cowoknya dilatih masuk militer dulu"

"Buat 1 lagi kalo gitu, biar Kirana ada yang jagain" goda ayah pada mantunya

"Pabrik tutup sampai Kirana SD" Abel dengan cepat menjawab karena ia tahu suaminya ini akan setuju dengan apa yang dikatakan ayahnya

"Ya abis itu kan bisa" goda Teddy pada Abel

"Ga ya dek, Kirana aja dulu" Abel mengambil Kirana dari gendongan bunda karena sudah waktunya Kirana untuk minum susu


_______🤍🧸🤍_______




"Kirana sayang papa, cantiknya papa, bangun nak, kita ke rumah nenek" Teddy mengelus pipi putrinya

"Aduh aduh, nguapnya" Teddy melihat putrinya sudah bisa membuka matanya secara perlahan

"Ma, anaknya udah bangun ni" Teddy memanggil Abel yang sedang menyiapkan keperluan mandi Kirana

"Iya pa, sebentar" Abel datang dengan handuk di pundaknya

Saat Abel memandikan Kirana, Teddy menyiapkan baju dan aksesoris untuk putrinya. Setelah memandikan dan mendandani Kirana, Abel juga menyiapkan pakaian sang suami

"Makasih ya ma" Teddy mengambil baju dan celana yang telah disiapkan

Begitu juga dengan Abel sendiri, ia membutuhkan waktu setidaknya 30 menit untuk bersiap-siap

"Ya ampun lucunya anak papa pake bando, bawa boneka" Teddy terus mengambil foto Kirana yang ada di car seat

Hari ini Kirana pergi berkunjung ke rumah keluarga papanya. Ada banyak keluarga Teddy yang menanti kedatangan Kirana

Sesampainya di halaman depan rumah, Kirana disambut oleh nenek tercintanya

"Mana cucu nenek? Ya ampun lucunya bawa boneka" mama Patris mengendong kirana

"Ma, ini mama papanya ga disambut?" Teddy menggoda mama Patris karena terlalu fokus dengan Kirana

"Astaga sampe lupa, ayo mba Abel masuk" ajak mama Patris

"Ma, aku?"

"Gantian ya mas, aku jadi anaknya mama Patris" goda Abel pada sang suami

"Siap salah mama Kirana, sangat menyala istriku" ledek Teddy lalu masuk ke dalam rumah

Tepat saat kedatangan Kirana, kolam ikan milik Teddy sedang dibersihkan

"Dek, liat papa tu lagi sama ikan" mama Patris mengajak Kirana ke arah kolam

"Kirana mau jadi jurangan ga, nak?" ucap Teddy sembari memindahkan ikan koi ke baskom berukuran besar

"Ga mau papa, papa aja yang jadi jurangan ikan" Abel datang membawa handuk bersih

"Dek liat dek, mamanya dek" mama Patris menunjuk Abel yang sedang membersihkan wajah Teddy

Seakan sudah mengerti, Kirana menangis melihat orang tuanya bermesraan

"Apa nak, kok nangis" Teddy mendekat ke arah Kirana yang masih menangis

"Ini punya aku, mana punyamu?" Abel memeluk Teddy di depan Kirana

Tangisan Kirana semakin jadi dan membuat Teddy, Abel, dan mama Patris tertawa gemas

"Cemburu ya papanya dipeluk" masih memeluk Teddy, Abel terus menerus menggoda Kirana yang di gendongan mama Patris

"Sama nenek aja ya dek" mama Patris membawa Kirana untuk masuk ke dalam rumah meninggalkan Teddy dan Abel yang masih tertawa karena tingkah lucu putrinya


POLAROIDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ