Part 12

831 67 2
                                    

Tangisan Kirana di pagi buta menjadi alarm bagi Abel dan Teddy untuk segera bangun.

"Apa nak, laper ya?" Abel menggendong tubuh Kirana dan membawanya ke kasur

"Laper ya nak? sebentar ya papa siapin susu dulu" Teddy segera mengambil botol susu dan mengisinya dengan asi dari stok kantong asi milik Abel

Sebagai ibu, Abel sengaja mempersiapkan stok asi untuk Kirana agar lebih praktis, terlebih jika Kirana terbangun di pagi buta karena lapar

"Nah ini susunya" Teddy memberikan botol kecil kepada sang istri

"Makasih papa"

"Laper terus ya dedek" Teddy terus memperhatikan putri kecilnya sambil mengelus rambutnya

"Nah habis" Abel mengangkat botol Kirana untuk memastikan tidak ada asi yang tersisa

Setelah memberikan susu, Teddy membantu putri kecilnya untuk bersendawa. Hal ini Teddy pelajari saat mengambil kelas parenting kala itu

Teddy meletakan Kirana di dadanya dan menepuk pelan punggung putrinya. Setidaknya butuh 5 menit untuk Kirana bersendawa

"Papanya hebat ya dek" ucap Abel sembari melihat Kirana ada dipelukan sang suami

"Aduh gemes mama"

"Cantiknya papa ya dek" Teddy terus mengelus rambut Kirana yang telah tertidur dipelukannya

"Oh cantiknya papa? Cukup tau ya mas" ledek Abel yang terkadang cemburu dengan putrinya. Secara tidak langsung menciptakan saingannya sendiri

"Cantiknya aku juga dong ma" Teddy tertawa pelan saat mengetahui Abel yang cemburu dengan Kirana

_______🤍🧸🤍_______

07.00 WIB
Hambalang

Tidak seperti biasanya, sang Menteri mengajak semua putranya untuk berkunjung ke Hambalang, sekedar untuk berlibur

"Teddy, Kirana belum bisa berkunjung ya?" Tanya sang Menteri

"Siap bapak, belum. Istri saya belum berani mengajak Kirana keluar"

"Tidak masalah, tapi jangan sampai lupa kakeknya ini sedang menunggu kunjungan cucunya"

"Siap bapak, segera saya bawa Kirana berkunjung"

"Izin bang, ditunggu kedatangan Kirana" Rizky bergabung dalam obrolan

"Iya bang, ga sabar saya ngajak main Kirana" kali ini Lino bersuara

"Iya, nanti saya ajak Kirana ya"

Semenjak kelahirannya, Kirana menjadi bintang utama keluarga Kertanegara. Ada banyak orang yang menanti kedatangannya

Tidak bisa jauh dari putri kecilnya, Teddy segera melakukan panggilan video ke sang istri tercinta

"Halo papa"
Jawab Abel dari sebrang sana

"Kirana mana"

"Gitu ya"
"Yang dicari anaknya terus"

"Kangen ni papanya"

"Iya deh kangen terus"
"Ni liat dek, siapa itu"
"Ada papa dek"

"Dedek"
"Papa kangen"
"Kok tidur sih dek"

"Baru nyusu ni pa"
"Jadi molor deh"

"Nanti mau dibawain apa yang?"
"Mas lagi di Hambalang ni"


"Apa aja mas"

"Dedek, papa pulangnya agak malem ni"
"Nanti jangan tidur dulu ya"
"Main dulu sama papa"

"Ah, ngantuk aku pa kalo main malem"
"Mainnya Kapan-kapan aja ya"

"Udah dulu ya dek"
"Papa mau ketemu kakek dulu"

"Dadah papa"

Disisi lain, setelah mendapatkan panggilan video dari sang suami, Abel bergegas mengganti pakaian Kirana yang basah akibat putrinya ini buang air kecil

"Aduh cantiknya anak mama"

"Foto dulu dek, nanti dikirim ke papa" Abel mengambil ponselnya dan mengirimkan foto Kirana ke sang suami

"Cantiknya papa pake baju pink"
Begitulah balasan pesan sang suami saat mendapatkan foto putrinya

Setelah kelahiran Kirana, Abel tidak lagi menggunakan asisten. Ia ingin Kirana diurus langsung oleh dirinya dan suami.

"Dek ada tamu, siapa ya kira-kira?" Suara bel rumah membuat Abel beranjak dari kamar sembari menggendong Kirana

Ketika pintu terbuka, Abel melihat Gia dan Andrew dengan banyak paper bag di tangan mereka

"KIRANA, ADEK SAYANG TANTE" suara gia yang heboh berhasil membuat Kirana bangun dan beruntungnya ia tidak menangis

"Astaga gia, hati-hati dong, anak mayor bangun ni" goda Abel

"Maaf ya adek, abis kamu tu gemesin"

"Ni kita ga disuruh masuk?" Tanya Andrew

"Eh iya, masuk sini" Abel memberikan jalan untuk kedua sahabatnya

"Ini kita bawa makanan buat lu sama mainan buat Kirana" Andrew mengeluarkan beberapa makanan untuk Abel

"Makasih loh, ada yang inget gw" goda Kirana sembari mencoba makanan yang dibawa

"Sehat sehat mama Abel" ledek Gia

"Makasih tante gia"

POLAROIDWhere stories live. Discover now